Momen Tendangan Taekwondo Ibrahimovic Bikin Materazzi Masuk Rumah Sakit
MALMO, iNews.id - Zlatan Ibrahimovic dan Marco Materazzi pernah main bareng di Inter Milan. Namun, baik Ibra dan Materazzi ternyata lebih sering terlibat tekel dan saling tendang sebagai lawan.
Sepanjang kariernya, Ibrahimovic pernah memperkuat tiga tim elit Serie A Italia; Juventus (2004-2006), Inter Milan (2006-2009) dan AC Milan (2010-2012). Sedangkan Materazzi merupakan salah satu ikon Inter, dia 10 musim (2001-2011) berseragam I Nerazzurri.
Ibra dan Matrix--sapaan Materazzi--pernah saling bekerjasama di selama tiga musim. Kolaborasi keduanya pernah menghasilkan scudetto tiga musim beruntun (2006/2007, 2007/2008, 2008/2009) dan dua Supercoppa Italiana (2006, 2008).
Nah, sebelum 'bersahabat' di Inter kedua pemain pernah terlibat sebuah insiden yang membuat Ibra kesal bukan main. Saat masih berseragam Juve di musim 2005/06, pemain asal Swedia itu pernah mendapat tekel horor dari Materazzi yang sudah memperkuat Inter.
Beberapa tahun berselang, Ibra yang sudah berganti klub, AC Milan, kembali jumpa Materazzi di laga derby Milan pada musim 2010/2011. Panasnya atmosfer laga membuat tensi di lapangan sangat terlihat jelas.
Dalam sebuah momen perebutan bola 50-50 Ibra melayangkan tendangan kung fu yang membuat Materazzi tersungkur dan mengerang kesakitan. Saat itulah, Ibra merasa puas dendamnya terbalaskan.
"Saat saya masih di Juventus dan kami menghadapi Inter Milan, Materazzi menekel saya seperti seorang pembunuh dan membuat saya kesakitan," kata Ibra dikutip dari FutbolBible.
"Empat tahun berselang, dia berlari ke arah saya dan saya menghantamnya dengan sebuah gerakan Taekwondo. Saya mengirimnya ke rumah sakit."
"Saya mengatakan kepadanya 'jangan pernah membuat saya jengkel'," ujarnya.
Setelah delapan tahun berpisah dengan Milan, Ibra kembali memperkuat klub asal kota mode tersebut sejak Januari lalu. Dia dikontrak hingga akhir musim 2019/2020, rumor yang beredar klub masih belum memastikan apakah akan menambah durasi kontrak penyerang 38 tahun itu.
Editor: Arif Budiwinarto