Nadia Nadim: Pesepak bola Cantik Keturunan Afghanistan yang Ayahnya Dibunuh Taliban
PARIS, iNews.id- Kekacauan terjadi di Afghanistan usai kelompok Taliban menguasai kantor kepresidenan di Kota Kabul. Kudeta kelompok Taliban itu membuat warga Afghanistan panik dan ketakutan.
Taliban memang sudah lama menjadi ancaman bagi warga Afghanistan, salah satu pemain sepak bola wanita Denmark, Nadia Nadim. Nadia Nadim memiliki kenangan buruk berkaitan dengan Taliban. Nadim harus kehilangan ayahnya Rabani Nadim karena dibunuh oleh kelompok taliban.
Nadim lahir pada 2 Januari 1988, di Herat, Afghanistan. Dia dibesarkan bersama ibu, ayah, dan empat saudara perempuannya. Nadim dan keluarga tinggal di sebuah daerah bersama keluarga presiden karena ayahnya mempunya peran penting dalam militer Afghanistan.
Namun, hidup Nadim dan keluarga mulai terancam ketika kelompok Taliban berkuasa pada tahun 2000. "Itu benar-benar horor ... kekacauan," kata Nadim dikutip dari Sportbible.
"Anda mendengar cerita tentang kedatangan mereka. Mereka ingin membuat ketakutan di antara penduduk. Hal-hal yang mereka lakukan gila. Saya tidak melihat semuanya karena kami tidak diizinkan keluar karena ibu saya berusaha melindungi kami. tapi Anda bisa mendengar apa yang sedang terjadi," ujarnya.
![]()
Baca JugaReal Madrid Siap Bajak Kylian Mbappe dari PSG dalam 14 Hari ke Depan
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaKylian Mbappe Tak Hadir di Ulang Tahun Ander Herrera, Tanda Hengkang dari PSG?
![]()
Baca JugaPakai Sepatu Buatan Indonesia, Mesut Ozil Akhirnya Bikin Gol Lagi Setelah 18 Bulan
Suatu ketika, ayah Nadim Rabani ditangkap oleh Taliban. Saat itu Nadim yang masih berumur 11 tahun berharap ayahnya kembali dengan selamat. Namun setelah enam bulan berlalu tidak ada kabar dari ayahnya. Rabani pun diketahui sudah dieksekusi oleh kelompok Taliban.
"Untuk waktu yang sangat lama, saya pikir dia akan muncul. Ayahku seperti pria tipe James Bond ini. Seperti bahan superhero," ujarnya.