Nadia Nadim: Pesepak bola Cantik Keturunan Afghanistan yang Ayahnya Dibunuh Taliban
Setelah itu, Nadia dan keluarganya berupaya melarikan diri dari Afghanistan. Mereka menjual seluruh harta miliknya, mulai dari apartemen, mobil, dan sejumlah perhiasan, agar bisa mengumpulkan uang untuk melarikan diri.
Pada tengah malam, Nadia dan keluarganya meninggalkan Afghanistan. Mereka berkendara dengan mini van hingga melewati perbatasan Pakistan.
Mereka menetap selama dua bulan di Karachi sambil menunggu paspor. Kemudian, Nadia dan keluarganya bertemu seorang pria yang membantu mereka hingga berhasil mengambil penerbangan menuju Italia.
Sesampainya di Italia, Nadia dan keluarganya menghabiskan waktu berhari-hari untuk menaiki sebuah truk dengan harapan akan tiba di London. Sayangnya, mereka justru diturunkan di kamp pengungsian Denmark.
“Itu (tiba di Denmark) tak terlalu penting. Yang penting adalah kami aman,” kata Nadia.

Setelah itu, Nadia hidup tenang di Denmark hingga tumbuh dewasa. Namun kenang buruk tentang Taliban itu tak akan bisa dilupakan oleh Nadia.
Nadia yang kini sudah menjadi warga negara Denmark itu memilih sebagai pesepak bola profesional. Karier profesionalnya dimulai ketika bergabung dengan klub B52 Aalborg.
Pemain berposisi sebagai striker ini sudah membela delapan klub selama berkarier sejak 2006 hingga 2021. Pemain yang kini berusia 33 tahun pernah membela Manchester City dan PSG. Kini Nadia bermain di klub Racing Louisville di Liga Wanita Amerika Serikat.
Nadia merupakan pilar penting Timnas Putri Denmark sejak 2009 hingga kini. Total Nadia sudah mencetak 32 gol dari 66 penampilan di timnas.
Editor: Ibnu Hariyanto