Pedas! Legenda Timnas Rully Nere Kritik Performa Jens Raven Cs: Mainnya Kayak Tarkam!
Legenda berusia 68 tahun itu juga menyayangkan kurangnya kreativitas dan variasi dalam permainan Garuda Muda saat melawan Vietnam. Ia menyoroti bahwa para pemain terlihat lebih fokus pada lawan ketimbang mengembangkan strategi sendiri.
"Pertandingan tadi, kalau saya lihat, anak-anak bukan fokus ke permainan, tapi fokus ke lawan. Akhirnya, (skema) jadi tidak jalan. Sebelumnya itu kan lihat mereka bisa main satu, dua. Ini tidak, main bola ke depan, belakang lagi ke depan, ke belakang lagi. Jadi tidak ada variasi. Karena mereka sudah fokus ke lawan," tegasnya.
"Lihat, ada apa-apa, datang berkerumun. Kayak kompetisi di kita, maaf kalau kita bilang kayak Tarkam, kan tidak bagus juga," sambungnya pedas.
Penonton Layak Dapat Hiburan, Bukan Kekecewaan
Rully juga menekankan pentingnya menyuguhkan permainan menghibur, apalagi dengan dukungan luar biasa dari puluhan ribu suporter yang hadir langsung di stadion. Ia menyebut bahwa permainan monoton dan penuh kesalahan teknis hanya akan menurunkan semangat penonton.
"Ini kan kesebelasan nasional. Seharusnya mereka juga main yang baik, penonton juga senang. Tadi kan beberapa kali main bola ke belakang, penonton akhirnya. 'huuu huu huuu'," ucapnya.
"Seharusnya mereka yang usia-usia segini jika main bagus kan bisa ke senior. Seharusnya kan mereka butuh ke situ," tambahnya.
Kritik Tajam untuk Evaluasi, Bukan Menjatuhkan
Meski terdengar keras, kritik dari sosok berpengalaman seperti Rully Nere sejatinya menjadi cermin penting bagi Timnas U-23. Dengan ekspektasi tinggi publik dan potensi besar yang dimiliki pemain muda seperti Jens Raven dan Muhammad Ardiansyah, performa ke depan harus lebih konsisten, matang, dan kreatif.
Editor: Reynaldi Hermawan