Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Resmi! Jadwal Timnas Indonesia U-22 di FIFA Matchday November 2025
Advertisement . Scroll to see content

Pelatih Malaysia Trauma Lawan Timnas Indonesia U-23 karena Satu Hal Ini

Rabu, 23 Juli 2025 - 08:37:00 WIB
Pelatih Malaysia Trauma Lawan Timnas Indonesia U-23 karena Satu Hal Ini
Pelatih Timnas Malaysia U-23, Nafuzi Zain. (Foto: iNews/Andika Rachmansyah)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pelatih Timnas Malaysia U-23, Nafuzi Zain, tampak trauma melawan Timnas Indonesia U-23 karena Garuda Muda punya senjata paling menakutkannya. Salah satu aspek paling mencolok adalah skema lemparan jauh atau long throw yang kerap membuat kemelut di kotak penalti lawan. 

Nafuzi Zain mengakui ancaman tersebut benar-benar membuatnya waswas dalam pertandingan. Hal itu diutarakannya usai menahan Garuda Muda 0-0 pada laga penutup Grup A Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (21/7/2025).

Meski skor berakhir imbang, dominasi permainan tampak dikuasai Timnas Indonesia U-23. Malaysia sempat beberapa kali tertekan dan harus bertahan dari gempuran tuan rumah.

Lemparan jauh Robi Darwis, menjadi salah satu senjata andalan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025. (Foto: PSSI)
Lemparan jauh Robi Darwis, menjadi salah satu senjata andalan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025. (Foto: PSSI)

Dalam konferensi pers seusai laga, Nafuzi Zain tidak ragu memuji kualitas permainan Timnas Indonesia U-23. Ia menyebut para pemain Indonesia tampil dengan intensitas tinggi dan memiliki kualitas individu yang baik. Namun satu hal yang paling ia soroti adalah skema lemparan jauh yang menurutnya sangat berbahaya.

"Long throw memang bagi saya sangat berbahaya, sudah lihat saat Indonesia bertemu Filipina. Kita memang siapkan di latihan dan training, kita berlatih gimana mengantisipasi long throw itu dan bagaimana defending-nya, dan pemain pertahanannya sangat baik malam ini, sehingga bisa menghalau serangan Indonesia," tutur Nafuzi.

Lemparan jauh ini sebelumnya terbukti efektif saat Indonesia mengalahkan Filipina 1-0. Dalam laga tersebut, lemparan Robi Darwis menjadi senjata utama yang menghasilkan satu-satunya gol. Situasi ini membuat tim lawan kini harus ekstra waspada setiap kali Indonesia mendapatkan throw-in di area berbahaya.

Menurut Nafuzi, Malaysia memang sengaja menahan diri di babak pertama untuk menunggu momentum serangan balik. 

"First half lawan Indonesia, kami tunggu di tengah, kami tahu 20, 30 menit pertama pasti Indonesia akan menyerang. Tapi setelah ada sedikit perubahan, kita lebih yakin, kami memberi tekanan agak sedikit, ada beberapa peluang tercipta," ungkapnya.

Ia juga mengakui kualitas keseluruhan pemain Indonesia cukup bagus dan sulit dihadapi, terutama dengan dukungan penuh suporter di kandang sendiri. 

"Kita tahu untuk pertandingan semacam ini memang cukup sulit. Apalagi dengan pemain Indonesia yang kualitas keseluruhannya bagus," tambah pelatih berusia 46 tahun itu.

Sayangnya, hasil imbang tersebut menjadi akhir perjalanan Malaysia di turnamen ini. Harimau Malaya muda harus rela tersingkir dari persaingan. Sedangkan Indonesia memastikan satu tempat di semifinal kontra Timnas Thailand U-23.

Skema lemparan jauh yang menjadi sorotan ini menandakan Timnas Indonesia U-23 tidak hanya mengandalkan penguasaan bola, tetapi juga punya alternatif serangan yang efektif. Ini menjadi modal penting menghadapi laga semifinal yang dipastikan akan berlangsung dengan tekanan lebih besar.

Kekuatan Indonesia U-23 bukan hanya soal teknik, tapi juga soal taktik dan variasi strategi yang terus berkembang. Lemparan Robi Darwis bukan lagi sekadar transisi bola mati, tapi telah berubah menjadi senjata andalan yang memaksa lawan berpikir dua kali untuk memberi ruang di sisi lapangan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut