Pelatih Monchengladbach Puas dengan Performa Kevin Diks Cs 

MONCHENGLADBACH, iNews.id – Pelatih Borussia Monchengladbach, Gerardo Seoane, puas dengan performa timnya meski hanya bermain imbang tanpa gol melawan Hamburger SV pada laga perdana Liga Jerman 2025-2026. Menurutnya, Kevin Diks dan rekan-rekan sudah menunjukkan permainan disiplin yang membuat lini pertahanan Die Fohlen tetap kokoh.

Pertandingan yang digelar di Borussia Park, Minggu (24/8/2025), berlangsung sengit. Monchengladbach mendominasi sebagian besar jalannya laga, namun tak mampu memecah kebuntuan. Meski demikian, Seoane tetap menilai timnya sudah bekerja dengan baik, terutama dalam menjaga keseimbangan permainan.

Baca Juga

Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Timnas Honduras U-17: Saling Berbalas Penalti, Skor 1-1!

Salah satu sorotan dalam pertandingan ini adalah debut Kevin Diks. Pemain Timnas Indonesia tersebut tampil untuk pertama kalinya di Bundesliga setelah masuk menggantikan Fabio Chiarodia. Dia ditugaskan memperkuat lini belakang dan berhasil menjalankan perannya dengan baik.

Kevin mencatatkan statistik impresif pada debutnya. Dia membukukan satu sapuan penting, satu tekel krusial, 15 sentuhan bola, serta dua kemenangan duel. Catatan tersebut membuat debutnya semakin istimewa karena langsung mendapat kepercayaan dari pelatih.

Baca Juga

Resmi Cetak Sejarah! Kevin Diks Jadi Pemain Indonesia Pertama di Bundesliga

Seoane menegaskan bahwa hasil imbang memang bukan target yang diinginkan. Namun, dirinya menekankan ada banyak hal positif yang bisa dipetik dari permainan kolektif tim. Dia juga menilai para pemain tetap disiplin, menekan lawan, dan rajin merebut bola kembali lewat counter-pressing.

“Sebagai atlet, kami sangat berorientasi pada hasil, jadi kami tidak bisa sepenuhnya puas dengan hasil imbang 0-0. Namun, ada banyak hal positif,” kata Seoane dikutip dari laman resmi klub, Senin (25/8/2025).

Baca Juga

Debut Kevin Diks di Bundesliga Masih Tanda Tanya, Cedera Otot Jadi Penghalang

“Kami bermain dengan disiplin tinggi dan mengendalikan sebagian besar permainan. Bahkan selama periode dominan kami, kami tetap menjaga pertahanan dengan sangat rapat, menekan pemain lawan, dan sering merebut bola kembali melalui counter-pressing,” sambungnya.