PARIS, iNews.id - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Christophe Galtier dipanggil polisi atas dugaan pernyataan berbau rasisme saat masih melatih Nice. Galtier saat ini sedang menjalani pemeriksaan polisi.
Galtier masih berstatus sebagai pelatih PSG kendati sudah dikonfirmasi akan pergi. Pelatih berusia 56 tahun itu didepak meski baru semusim melatih Les Parisiens -julukan PSG.
Hasil Pro Futsal League Indonesia 2025-2026: Unggul FC Hajar Halus FC 5-2
Di samping itu, Galtier juga sedang menjalani pemeriksaan karena dugaan terlibat dalam kasus rasisme. Putra Galtier, John Valovic-Galtier juga dipanggil polisi karena diduga terlibat.
"Galtier dituduh telah membuat pernyataan diskriminatif, rasis, dan Islamofobia selama satu musim bertugas di Nice pada 2021/2022," tulis laporan Goal International, dikutip pada Jumat (30/6/2023).
Kylian Mbappe Ogah Teken Kontrak Baru di PSG, Presiden Prancis Siap Ikut Campur
Galtier sejatinya sudah menyangkal tuduhan tersebut lewat pengacaranya sejak kasus menguap ke publik. Namun demikian, polisi tetap memanggil pelatih berpaspor Prancis itu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Infografis PSG Siap Jual Kylian Mbappe usai Tak Mau Perpanjang Kontrak
Selain Galtier, penyelidikan juga dilakukan kepada manajemen Nice. Beberapa pemain dan presiden klub, Jean Pierre-Rivere, juga diinterogasi polisi dalam proses tersebut.
Sekadar diketahui, kasus ini bermula dari mantan pesepak bola Julian Fournier yang mengungkap adanya pernyataan rasisme dalam surat elektronik (surel) yang bocor. Nama Galtier kemudian ikut terlibat dalam kasus itu.
PSG Disebut Siap Jual Mbappe Rp2,9 Triliun usai Tak Mau Perpanjang Kontrak
Setelah pemeriksaan polisi, Galtier tinggal menunggu tindakan lebih lanjut soal dugaan keterlibatannya. Di sisi lain, PSG masih mengurus dokumen kepergian Galtier dari klub.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku