Pemainnya Dituduh Gunakan Doping, Ini Jawaban Pelatih Rusia
SAMARA, iNews.id – Pelatih tim nasional Rusia Stanislav Cherchesov buka suara tentang tuduhan doping yang dilayangkan kepada para pemainnya pada Piala Dunia 2018. Juru taktik berusia 54 tahun itu mencoba menanggapi kabar yang tengah beredar.
Sebelum berlaga di Piala Dunia, Rusia tak pernah menang dalam tujuh laga uji coba (3 imbang 4 kalah). Kondisi tersebut yang membuat peringkat FIFA mereka turun drastis hingga ke-70. Itu merupakan peringkat terburuk suatu tim yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepanjang sejarah.
Namun catatan tersebut berbanding terbalik bila menilik pesona tim berjuluk Sbornaya itu ketika mentas di Piala Dunia. Tampil di depan pendukung sendiri, Rusia tampil beringas dengan memetik kemenangan di dua laga awal dan mencetak delapan gol.
Sebenarnya, ketangguhan tuan rumah di Piala Dunia bukan suatu hal yang mengejutkan. Namun isu doping yang menimpa para atlet Rusia beberapa tahun belakangan, membuat catatan apik Rusia dipertanyakan. Spekulasi para penggawa Sbornaya menggunakan obat stimulan untuk merangsang performa di hajatan sepak bola empat tahunan tersebut pun muncul.
Pada konferensi pers jelang laga Rusia melawan Uruguay, Cherchesov ditanya statistik para pemainnya yang begitu bagus. Jurnalis asal Rusia tersebut menyebutkan, para penggawa Sbornaya banyak melakukan sprint saat bertanding dan tampil jauh lebih baik dibandingkan laga uji coba beberapa bulan lalu.
Wartawan tersebut juga mengutarakan pemain Rusia begitu percaya diri dalam bermain. Jika ditelaah, pertanyaan tersebut seperti ditujukan untuk menyinggung kasus doping para atlet Rusia. Namun, Cherchesov menguraikan alasan timnya tampil hebat di ajang tersebut.
Menurutnya, skuat Rusia melakukan pekerjaan lebih banyak dibandingkan sekadar berlari. Selain itu mereka juga lebih bugar dibandingkan saat berlaga di Piala Konfederasi tahun lalu. Kini mereka menjadi lebih kuat serta memiliki motivasi lebih karena berlaga di hadapan pendukungnya sendiri pada ajang Piala Dunia.
“Inilah tiga alasan yang membuat kami lebih baik daripada tim lain saat ini,” kata Cherchesov dikutip Belfast Telegeraph.
Namun setelah itu, wartawan Inggris secara to the point bertanya berapa kali timnas Rusia melakukan tes doping sebelum Piala Dunia. Cherchesov membalasnya dengan defensif. “Saya di sini untuk membicarakan pertandingan. Saya seorang pelatih bukan dokter,” ujarnya.
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) selaku badan yang paling bertanggung jawab atas Piala Dunia, sebelumnya sudah melakukan penyidikan kepada pemain timnas Rusia yang dituduh menggunakan doping, Ruslan Kombolov. Namun yang bersangkutan gagal tampil bersama negaranya akibat cedera.
FIFA juga menegaskan tidak ada bukti kuat untuk memberikan sanksi kepada Kombolov. Badan sepak bola tertinggi di dunia itu akhirnya menutup kasus tersebut. Banyak pihak menuduh FIFA main mata dengan Rusia terkait kejadian itu. Namun dengan tegas mereka membantahnya.
“Penyidikan FIFA selalu terbuka dan berpatokan pada bukti yang ada. Kami akan mengedepankan kepentingan profesionalitas ketimbang bisnis,” ujar FIFA dalam pernyataan resmi mereka.
Kasus doping yang terjadi di Rusia mulai menyeruak pada gelaran Olimpiade Musim Dingin Sochi pada 2014. Kala itu, Badan Anti Doping Dunia (WADA) menyebutkan lebih dari 1000 atlet Rusia di lebih 30 cabang olahraga termasuk sepak bola menggunakan doping.
Di akhir kejuaraan, Rusia berhasil menjadi tim pemenang dengan perolehan 15 medali emas. Namun empat medali emas dan enam medali perak harus ditarik, ketika atlet yang mendapatkannya dicurigai menggunakan doping.
Namun pihak penyelenggara akhirnya mengembalikan dua medali emas dan empat medali perak karena atlet yang bersangkutan tak terbukti menggunakan doping. Selain itu, petenis cantik asal Rusia Maria Sharapova juga terbukti menggunakan doping dan harus diskors selama 15 bulan.
Editor: Haryo Jati Waseso