Profil dan Biodata Thom Haye, Pemain SC Heerenveen Beri Signal untuk Bela Timnas Indonesia?
JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Thom Haye jadi topik hangat perbincangan di pencinta sepak bola Tanah Air. Sebab, pemain yang kini membela SC Heerenveen itu mempertimbangkan untuk membela Timnas Indonesia.
Kepastian itu didapatkan usai Haye melakukan sesi wawancara dengan salah satu media Belanda, Voetbalzone, Selasa 22 Agustus 2023.
"Saya belum harus membuat pilihan itu. Dengan sedikit realistis, bisa dipastikan saya tidak akan pernah bermain untuk Belanda," ujar pemain yang di tahun ini genap berusia 28 tahun tersebut.
"Saya tidak perlu bertele-tele. Saya sudah mendengar bahwa ada kemungkinan bermain untuk Timnas Indonesia, tapi itu belum terwujud," kata pemain yang kini berkarier di Belanda tersebut.
Berita itu membuat publik penasaran dengan profil dan biodata Thom Haye. Seperti sosoknya? Berikut ulasan mengenai hal itu dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (6/11/2023).
Pemain satu ini memiliki nama lengkap Thom Jan Marinus Haye. Pemain yang terbiasa berposisi sebagai gelandang bertahan ini lahir di Kota Amsterdam, Belanda pada 9 Februari 1995.
Haye merupakan gelandang versatile alias dapat bermain di segala posisi. Selain gelandang bertahan, pemain bertinggi 1,87 m ini dapat ditempatkan di posisi gelandang tengah dan gelandang serang.
Menurut informasi FourFourTwo pada 2017, Haye mempunyai garis keturunan Indonesia. Sang kakek berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sedangkan neneknya berasal dari Sulawesi Utara.
Menurut transfermarkt, Haye sempat menimba ilmu sepak bola di akademi AFC Amsterdam hingga tahun 2006. Setelah itu, ia pindah ke akademi AZ Alkmaar dan bermain sampai tahun 2012.
Di AZ Alkmaar, Haye tercatat sempat tampil di tim U-17, U-19, dan U-21. Penampilan terbaiknya saat membela AZ Alkmaar U-21. Di tim itu, ia mampu mencatatkan penampilan di 20 laga, mencetak lima gol, dan tiga assist.
Setelah itu, Haye diorbitkan ke tim senior AZ Alkmaar pada musim 2014/2015. Dari dua musim main di klub yang bermarkas di AFAS Stadion itu, ia berhasil membukukan 73 kali penampilan, mencetak dua gol, serta lima assist.
Di musim 2016/2017, AZ Alkmaar melepas Haye ke Willem II dengan status bebas transfer. Sebelum bermain di posisinya saat ini, yakni gelandang bertahan, ia di klub barunya itu sempat main di posisi penyerang sayap, dan gelandang serang.
Pencapaian terbaik Haye bersama Willem II, yaitu saat berhasil antarkan timnya melangkah hingga babak semifinal pada Piala Belanda. Di babak semifinal, mereka bertekuk lutut dari Feyenoord, 3-0.
Selain main di Belanda, tercatat Haye juga sempat merantau ke Italia dan main di Lecce. Di saat itu, pemain yang kini bernilai Rp43,45 miliar tersebut bergabung dengan status bebas transfer.
Namun sayang, kariernya di Italia harus selesai cepat. Jebolan akademi AFC Amsterdam itu diputus kontraknya oleh Lecce. Pemain yang baru tampil di 13 laga Serie B itu pun sempat berstatus pemain tanpa klub pada bursa transfer musim panas tersebut.
Tak berselang lama, Haye dikontrak oleh ADO Den Haag di awal musim 2019/2020. Bermain selama setengah musim di klub itu ia hanya tampil di 9 laga semua kompetisi.
Di tengah-tengah kompetisi, ADO Den Haag meminjamkan jebolan akademi AZ Alkmaar itu ke NAC Breda. Di klub dengan koleksi satu trofi Eredivisie Belanda inilah ia mulai bermain di posisi gelandang bertahan.
Meski berposisi sebagai gelandang bertahan, nyatanya Haye memiliki umpan yang cukup akurat. Dari 69 laga yang dilakoni, ia mampu mencatatkan 16 assist di semua kompetisi.
Setelah bermain di NAC Breda selama dua musim, akhirnya Haye dilepas ke Heerenveen pada bursa transfer musim dingin 2021/2022 dengan biaya mencapai 750 ribu euro atau Rp15,64 miliar.
Haye diikat kontrak oleh Heerenveen selama dua musim, pemain berdarah Belanda-Indonesia itu diberikan nomor punggung 33. Sejauh ini ia telah tampil di 62 laga, mencetak 3 gol, dan 10 assist di semua kompetisi.
Melansir Transfermarkt, Selasa (7/11/2023), Haye tercatat sempat memperkuat beberapa kelompok umur Timnas Belanda, seperti U-15, U-16, U-17, U-19, U-20, dan U-21.
Penampilan terbaik Haye didapat kala dirinya memperkuat Timnas Belanda U-17. Di tim kelompok umur tersebut ia mampu mengoleksi 18 caps dan mencetak 3 gol.
Haye turut membawa Timnas Belanda U-17 merengkuh dua trofi EURO U-17 pada edisi 2011 dan 2012. Di laga final edisi 2012 kontra Jerman, eks pemain NAC Breda ini turut menyumbang 1 assist untuk gol yang dicetak Elton Acolatse pada menit ke-80.
Meski begitu, Haye belum sekalipun dipanggil untuk memperkuat Timnas Belanda senior. Terakhir kali eks pemain Lecce itu membela Timnas Belanda U-21 di laga persahabatan kontra Serbia U-21, yang berkesudahan 1-0 untuk kemenangan tim muda Die Oranje, pada 3 Maret 2016 silam.
Mencuatnya nama Thom Haye untuk dinaturalisasi tak lepas dari pernyataan eks anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani. Pria kelahiran Aceh itu menyebut jika PSSI kini tengah memantau pemain Grade A yang mentas di Eropa.
"Pak Erick (Ketua Umum PSSI) bersama Shin Tae-Yong sedang melirik pemain-pemain diaspora yang grade A di Eropa," ujar Hasani Abdulgani, mengutip dari Instagram @timnas.goal, Selasa (7/11/2023).
Selain Haye, beberapa nama pemain keturunan lainnya yang sedang dipantau oleh PSSI, yakni Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen. Jika mereka bersedia untuk dinaturalisasi, diprediksi ketiganya akan tampil di Piala Asia 2023 yang akan bergulir pada 12 Januari-10 Februari 2024 di Qatar.
Nah, itulah ulasan mengenai profil dan biodata Thom Haye. Menarik untuk ditunggu kiprah pemain SC Heerenveen di atas lapangan hijau selanjutnya.
Editor: Johnny Johan Sompotan