Profil Enggar Puridyasmoro Fisioterapi Timnas Indonesia U-17

JAKARTA, iNews.id - Profil Enggar Puridyasmoro fisioterapi Timnas Indonesia U-17 menjadi sorotan utama dalam menjaga kebugaran dan performa pemain muda yang tengah naik daun. Sosoknya adalah kunci kesuksesan Garuda Muda dalam menghadapi kompetisi internasional, terutama saat lolos ke Piala Dunia U-17 2026. 

Peran Enggar sebagai fisioterapis tim sangat vital untuk memastikan para pemain selalu dalam kondisi prima, siap tempur, dan bebas dari cedera yang menghambat prestasi.

Baca Juga

5 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Berpotensi Menggila Lawan Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025, Nomor 1 Disorot FIFA

Profil Enggar Puridyasmoro Fisioterapi Timnas Indonesia U-17

Enggar Puridyasmoro  merupakan alumni Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menempuh pendidikan D3 dan S1 fisioterapi dengan dedikasi tinggi. Setelah lulus, ia bergabung menjadi bagian dari tim medis resmi Timnas U-17 Indonesia bersama rekannya Wildan. 

Bersama-sama, mereka berperan langsung menjaga kondisi fisik pemain mulai sesi latihan hingga pertandingan penting. Keberhasilan Timnas U-17 menembus babak Piala Dunia 2026 tak lepas dari andilnya dalam mendukung kebugaran atlet.

Baca Juga

Prediksi Skor Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Siapa Unggul di Laga Pembuka Piala Dunia U-17 2025?

Tugas utama Enggar tidak hanya memberikan perawatan cedera, tetapi lebih luas yakni melakukan pencegahan injury, pemulihan cepat, dan pemantauan kesehatan rutin pemain. 

Dia bertugas mengatur intensitas latihan agar sesuai dengan kemampuan fisik setiap pemain serta mengoptimalkan program pemulihan setelah latihan berat. Sikap profesional dan pendekatan personal terhadap para pemain membuatnya mudah diterima dan dipercaya untuk bekerja maksimal.

Baca Juga

Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Asia Siap Guncang Dunia!

Sebagai fisioterapis modern, Enggar memanfaatkan teknologi untuk memonitor kondisi kebugaran para pemain secara digital. Data seperti detak jantung, tingkat kelelahan, dan respons otot dikumpulkan dan dianalisis untuk merancang jadwal latihan optimal. Ini memastikan skuad Garuda Muda tetap bugar dan siap menghadapi tekanan pertandingan tanpa risiko cedera berat yang berulang.