Profil Gabriel Batistuta: Legenda Timnas Argentina yang Benci Sepak Bola
Tak heran, pada masa itu Fiorentina yang diperkuat Batistuta tergabung dalam tujuh klub jagoan Serie A. Fiorentina bersama Juventus, AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Lazio dan Parma, lebih mudah dikenal dengan sebutan Il Sette Magnifico atau Tujuh Keajaiban.
Kesetiaan Batistuta diuji pada akhir 2000-an. Kesulitan menjuarai liga, dia diiming-imingi bergabung oleh sejumlah klub raksasa yakni Real Madrid dan Manchester United. Namun, Batistuta lebih memilih AS Roma pada 2000.

Baru semusim bergabung, Batistuta langsung menjadi tumpuan AS Roma di lini depan. Hasilnya manis, karena klub Ibu Kota Italia itu sanggup menjuarai Liga Italia Serie A musim 2000/2001.
Di AS Roma, Batistuta tetap tampil tajam. Dia mampu menghasilkan 33 gol dari 87 penampilan di segala ajang. Kemudian pada 2003, Batistuta dilepas ke Inter Milan dengan status pinjaman. Namun ketika di Inter Milan, perjalanannya tidak mulus. Dia hanya mampu mencetak 2 gol dari 12 laga.
Batistuta kemudian dilepas ke Tim Qatar Al-Arabi. Dia tampil 20 kali dan mencetak 26 gol.