PSG Dibungkam Tim Papan Bawah Gara-Gara Rumah Angel Di Maria Kemalingan, Kok Bisa?
PARIS, iNews.id – Rumah Angel Di Maria kemalingan saat timnya Paris Saint-Germain (PSG) jumpa tim papan bawah Nantes pada laga lanjutan Liga Prancis, Senin (15/3/2021) dini hari WIB. Momen tak mengenakkan itu mempengaruhi performa Les Parisiens sehingga kalah 1-2.
Pelatih Les Parisiens Mauricio Pochettino mempercayakan Di Maria sebagai starter di laga tersebut. Namun gelandang asal Argentina itu ditarik keluar pada menit ke-62 dan digantikan Leandro Paredes.
Pochettino sengaja menggantikan Di Maria setelah diberitahu petinggi klub jika rumah sang pemain dibobol maling. Parahnya sang istri dan dua putrinya sedang di rumah saat insiden berlangsung.
Istri dan anaknya juga sempat menjadi korban sandera. Di Maria akhirnya bergegas meninggalkan stadion dan menuju ke kediamannya.
Ailesi evdeyken evi soyulan Di Maria'nın apar topar oyundan alınma anı.
— @goalforza sayfasını takip ediniz. (@canligooltv) March 14, 2021
Umarım ciddi bir şey yoktur...
Ana hesabı takip ediniz: @canligooltv pic.twitter.com/tgshTqLnuz
Nasib malang yang menimpa Di Maria memengaruhi penampilan PSG di babak kedua. Awalnya Les Parisiens unggul satu gol di babak pertama berkat sumbangan Julian Draxler pada menit ke-42.
Namun Klub Ibu Kota Prancis itu loyo di paruh kedua dan kebobolan dua kali akibat torehan Randal Kolo Muani (59) dan Moses Simon (71). Usai laga Pochettino mengakui jika masalah Di Maria sedikit berpengaruh dengan performa timnya di babak kedua.
"Ada situasi di luar sepakbola yang juga memengaruhi babak kedua. Itu bukan alasan, tapi itu membuat energi berkurang. Ya tentu saja kami sangat kecewa. Di babak pertama, saya pikir itu bagus dan kami memulai babak kedua dengan baik. Tetapi kami kebobolan dan permainan mulai terbuka dan menjadi lebih menuntut fisik,” ,” kata Pochettino dikutip dari Daily Star, Senin (15/3/2021)..
“Ada banyak transisi dan kemudian kami kebobolan gol kedua. Jadi tentu saja kami merasa sangat kecewa karena kami kalah dalam pertandingan. Kami perlu menganalisis apa yang terjadi, tapi tidak ada alasan. Saya pikir kami perlu fokus dan mencoba untuk meningkatkan,” ujarnya.