Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Drama Pelatih Timnas Indonesia: PSSI Siapkan Seleksi Super Ketat ala Shin Tae-yong!
Advertisement . Scroll to see content

Respons Tragedi Kanjuruhan, Shin Tae-yong: Saya Mundur jika Ketum PSSI Mundur

Rabu, 12 Oktober 2022 - 18:48:00 WIB
Respons Tragedi Kanjuruhan, Shin Tae-yong: Saya Mundur jika Ketum PSSI Mundur
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan didesak mundur oleh publik seusai tragedi Kanjuruhan. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun mengancam mundur jika hal itu terjadi. (Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pelatih Tim nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong mengancam bakal mundur dari jabatannya jika Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur. Menurutnya kesalahan Ketum PSSI juga menjadi kesalahannya.

Shin Tae-yong akhirnya menanggapi ramainya desakan mundur yang tertuju kepada Ketum PSSI, Iwan Bule. Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, dia akan mengikuti langkah Ketum PSSI jika mundur dari jabatannya.

"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tulis Shin Tae-yong dikutip dari Instagram pribadinya (@shintaeyong7777), Rabu (12/10/2022).

Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan ikut bersalah jika Iriawan dinyatakan bersalah terkait tragedi Kanjuruhan. Shin Tae-yong menjelaskan sepak bola tidak bisa sukses dengan 11 pemain saja, tetapi federasi juga berperan penting dalam keberhasilan.

"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim, Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum. Itulah filosofi sepak bola saya," ucapnya.

"Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya," jelasnya.

Seperti diketahui, sepak bola Indonesia masih berduka usai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022). Kala itu, Arema FC berhadapan dengan Persebaya Surabaya, yang berakhir dengan skor 2-3.

Pemerintah mengkonfirmasi kejadian ini menyebabkan 131 orang meninggal dunia, 583 orang luka-luka, dan 33 lainnya masih menjalani perawatan. Sementara Presiden Joko Widodo menyatakan telah berkoordinasi dengan FIFA dan AFC terkait tragedi Kanjuruhan.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia sudah menandatangani petisi untuk meminta Iriawan mundur dari jabatannya. Hal tersebut ditujukan sebagai bentuk tanggung jawab Iwan Bule -sapaan akrab Mochamad Iriawan- atas tragedi Kanjuruhan.

Sementara pemerintah sudah melakukan mengambil tindakan dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tim khusus tersebut ditugaskan untuk mencari penyebab tragedi Kanjuruhan bisa terjadi.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut