Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Moshe Darron Panjaitan, Menantu Erick Thohir Sosok Bos Muda di Banyak Perusahaan!
Advertisement . Scroll to see content

Selain Anindya Bakrie, Ini 7 Orang Indonesia yang Pernah Membeli Klub Sepak Bola Luar Negeri

Jumat, 07 Oktober 2022 - 20:30:00 WIB
Selain Anindya Bakrie, Ini 7 Orang Indonesia yang Pernah Membeli Klub Sepak Bola Luar Negeri
Orang Indonesia Yang Membeli Klub Sepak Bola, Erick Thohir. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Inilah 7 orang Indonesia yang pernah membeli klub sepak bola luar negeri selain Anindya Bakrie. Belum lama ini, konglomerat Anindya Bakrie dan Erick Thohir mengakuisisi mayoritas saham klub Oxford United.

Oxford United merupakan tim anggota divisi satu (League One) Liga Inggris. Kepastian akuisisi tersebut disampaikan dalam RUPS Oxford United yang berlangsung di Oxford City, Inggris, Selasa 27 September 2022 lalu. 

Anindya Bakrie dan Erick Thohir saat ini memiliki 51 persen di klub yang dijuluki The U's tersebut. Ini adalah wujud nyata dari target yang telah direncanakan Anindya dan Erick masuk ke Oxford United sejak 2018. 

Keduanya memang sudah lama berkolaborasi di bidang bisnis, seperti kiprah mereka di industri media Tanah Air.

"Kami merasa terhormat mendapat kesempatan menjadi bagian dari Oxford United, sebuah klub sepakbola Inggris yang memiliki tradisi dan sejarah panjang serta reputasi yang membanggakan, khususnya bagi masyarakat di Oxford," kata Anindya dikutip iNews.id dari Okezone, Kamis (6/10/2022).

Lepas dari itu, tidak banyak yang tahu bahwa ada beberapa orang Indonesia yang pernah memiliki klub sepak bola luar negeri. Salah satu terkenal memang Menteri BUMN Erick Thohir yang sebelumnya pernah membeli dan memiliki klub sepak bola di Amerika dan Italia.

Berikut adalah 7 orang Indonesia yang pernah memiliki klub sepak bola luar negeri.

1. Erick Thohir

Sebelum membeli Oxford United bersama Anindya Bakrie, Erick Thohir pernah secara sensasional mengakuisisi saham mayoritas klub Serie A, Inter Milan, pada tahun 2013. Erick Thohir membeli 70 persen saham Inter Milan yang sebelumnya dimiliki oleh Massimo Moratti.

Mantan petinggi Persib Bandung itu disebut-sebut menggelontorkan dana sebesar 480 juta dolar AS (saat itu kurs masih Rp6,7 triliun) untuk membeli Inter Milan.

Namun, dominasi Erick Thohir tidak bertahan lama. Pada tahun 2016, ia melepas sahamnya ke Suning Group, perusahaan multinasional asal China sebesar 39 persen.

Sisanya, Erick Thohir menjual seluruh sahamnya di Inter Milan yang tersisa 31 persen kepada perusahaan asal Hong Kong, Lion Rock.

Namun sebelum membeli saham mayoritas Inter, Erick Thohir juga sempat mengakuisisi klub Major League Soccer (MLS) atau Liga Utama Amerika Serikat, DC United pada tahun 2012. Ia bersama temannya, Jason Levien, membeli saham DC United sebesar 78 persen.

2. Bakrie Group

Keluarga Bakrie memang salah satu pemilik kerajaan bisnis di Indonesia yang merambah berbagai jenis usaha. Tidak hanya di Indonesia, gerilya bisnis yang dilakukan Bakrie Grup juga sampai ke luar negeri.

Sebelum Anindya Bakrie membeli Oxford United, Bakrie Group pernah menjadi pemilik klub sepakbola Australia, Brisbane Roar.

Klub yang pernah menjadi juara liga Australia ini menjadi milik Bakrie Group melalui PT Pelita Jaya Cronous. Sebanyak 70% saham klub tersebut dibeli pada 2011 lalu. Setahun berselang, saham Roar dibeli 100% atau sepenuhnya oleh Bakrie Group.

3. Santini Group

Jaringan bisnis milik Keluarga Wanandi beberapa waktu lalu pernah dikabarkan membeli saham milik klub League One atau tingkat ketiga di Liga Inggris, Tranmere Rovers.

Pihak klub tidak menjelaskan besaran saham yang dimiliki oleh Santini Group. Namun, Santini Group dikabarkan menjadi salah satu pemilik saham minoritas Tranmere Rovers.

Santini Group merupakan jaringan bisnis yang bergerak di bidang otomotif, farmasi, pengembangan properti dan sumber daya alam. Pemilik grup saat ini adalah Sofyan Wanandi yang berdiri sejak 1994 dan diturunkan kepada ketiga anaknya Wandi, Lukito dan Paulus Wanandi.

4. Hartono Bersaudara

Pemilik Grup Djarum Hartono bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono pernah melakukan manuver bisnis dengan membeli klub sepak bola asal Italia Serie C, Como 1907. Hartono bersaudara membeli klub tersebut melalui SENT Entertainment Ltd.

Dua orang yang masuk daftar tokoh terkaya di Indonesia itu diketahui melakukan negosiasi sejak April 2019. Suntikan dana dari konglomerat Indonesia itu tak lepas dari pencapaian apik Como yang tengah bangkit pada 2017 setelah dinyatakan bangkrut sejak 2004. Padahal, klub tersebut sebenarnya sempat merasakan Serie A pada musim 2002-2003.

5. Imam Arif

Siapa yang mengira, juara Premier League 2015-2016 Leicester City ternyata pernah dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, Imam Arif. Pada tahun 2011, Imam Arif memiliki 20% saham klub. 

Namun dominasi kepemilikan saham itu tidak berlangsung lama. Hanya setahun setelah itu, Imam Arif melepas seluruh saham kepada pengusaha asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha yang juga sponsor utama Leicester.

6. Sihar Sitorus

Tokoh sepak bola nasional, Sihar Sitorus pernah memberikan pernyataan mengejutkan terkait keberhasilannya membeli klub Eropa pada Februari 2018 lalu. Saat itu, Sihar masih enggan menyebutkan spesifik nama klub yang dibelinya.

Baru pada 23 Juni 2018, Sihar Sitorus untuk pertama kalinya mengungkapkan nama klub yang dibelinya. Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI itu membeli klub liga Belgia, FC Verbroedering Dender yang pentas di kasta ketiga di Liga Belgia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut