Deretan Produk Pertama Perusahaan Raksasa di Dunia, Beda Banget dengan Produk Saat Ini
JAKARTA, iNews.id - Terkuak deretan produk pertama perusahaan raksasa di dunia. Saat dirilis, produk tersebut tidak mendapat respon yang terlalu positif dari target pasar hingga membuat para pendiri terus melakukan inovasi.
Dari sanalah, tercipta produk yang mampu membawa perusahaan yang menaunginya melesat dengan cepat seperti saat ini. Adapun sederet produk pertama dari perusahaan raksasa, seperti dikutip iNews.id dari situs Boredpanda pada Jumat (13/1/2023) adalah sebagai berikut.
Sony merupakan perusahaan yang bergerak di industri hiburan, game, selular, kamera, robot, dan berbagai alat elektronik lainnya. Sebelum sukses seperti sekarang, Sony mulanya memproduksi rice cooker.
Sayangnya, produk tersebut terbilang gagal karena tidak bisa menghasilkan nasi yang berkualitas untuk dikonsumsi. Tak mau menyerah, Masaru Ibuka dan Akio Morita akhirnya banting setir membangun perusahaan yang memproduksi alat-alat telekomunikasi.
Nintendo saat ini berkembang menjadi perusahaan raksasa yang memproduksi video game untuk konsumen seluruh dunia. Awalnya, perusahaan ini justru menjual kartu remi.
Kartu-kartu itu dinamakan hanafuda atau ‘kartu bunga’ karena terdapat gambar hiasan bunganya. Namun kartu tersebut sangat populer di kalangan gengster yang menghuni ruang perjudian Jepang.
Awalnya, perusahaan ini memproduksi mainan dari kayu. Pendirinya, Ole Kirk Christiansen membuat produk tersebut sebagai inovasi dari perusahaan mebel yang didirikan.
Namun karena pertimbangan keamanan dan harga bahan baku yang lebih murah, plastik akhirnya dipilih sebagai bahan baku membuat mainan. Kini, Lego melejit sebagai perusahaan yang memproduksi mainan berupa balok dari bahan plastik.
Pada tahun 1943, Ingvar Kamprad membuka toko IKEA dari meja dapur pamannya. Toko itu menjadi bisnis pesan antar yang menjual barang-barang, seperti pena, jam tangan, stoking, dan lain-lain.
Ingvar Kamprad lalu menambahkan perabotan pada tokonya yang penjualannya justru sangat baik. IKEA pun akhirnya hanya fokus menjual perabotan hingga sekarang.