Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekspose IKPSTV 2025, KPI Catat Peningkatan Program TV Berkualitas
Advertisement . Scroll to see content

KPI Imbau Ibu Dampingi Anak saat Menonton TV

Rabu, 17 November 2021 - 12:37:00 WIB
KPI Imbau Ibu Dampingi Anak saat Menonton TV
KPI Imbau Ibu Dampingi Anak saat Menonton TV (Foto: Ilustrasi/Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bidang Kelembagaan, Hardly Stefano Pariela mengimbau ibu yang memiliki anak di bawah umur baiknya didampingi secara khusus saat menonton tayangan di televisi. Agar anak menonton konten yang baik. 

Misalnya, anak hanya diberikan dan diperbolehkan dengan hanya menonton siaran televisi yang baik, serta meninggalkan siaran televisi yang memiliki konten negatif. Selain itu, Hardly juga mengingatkan pada semua ibu di Papua Barat untuk memahami tentang penggunaan fitur kunci parental pada televisi berlangganan. 

"Dengan fitur ini, orangtua dapat mengatur saluran mana saja yang dapat diakses anak-anak dan yang tidak boleh sama sekali," kata Hardly dalam Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) Sorong, Papua Barat, (17/11/21) secara virtual.

Meski demikian, dia menyarankan sebaiknya orangtua selalu hadir mendampingi anak-anak dalam menonton televisi atau pun mengakses media lainnya. Hardly merasa perlu menegaskan, karena sebagian besar wilayah Papua Barat hanya dilayani oleh lembaga penyiaran berlangganan atau Pay TV.

Lebih lanjut, era digital yang mengepung masyarakat dengan berbagai informasi, baik dari media konvensional seperti televisi, radio dan media cetak ataupun media baru seperti internet dan sosial media, harus diimbangi dengan kapasitas literasi media yang kuat. 

Kapasitas literasi media yang dimaksud yaitu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi serta mengomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media. 

"Dengan demikian masyarakat tidak perlu tersesat dalam belantara informasi, juga tidak jatuh dalam jebakan hoax, ujaran kebencian, ajakan kekerasan, atau pun konten porno yang kerap kali hadir sebagai sebuah residu dari melimpahnya informasi," tuturnya. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut