Usai Habiskan Banyak Dana untuk SLS, NASA Akui Roket Bulannya Tak Terjangkau
JAKARTA, iNews.id - NASA mendapat kecaman karena meningkatnya biaya roket Space Launch System (SLS). Badan antariksa ini pun dianggap tidak transparan terhadap anggaran program SLS.
Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) merilis sebuah laporan yang mengkritik keras NASA karena kurangnya transparansi mengenai biaya sebenarnya dari program SLS. Program ini telah melampaui anggaran sebesar 6 miliar dolar AS.
Roket SLS diluncurkan pada 16 November 2022 untuk misi Artemis 1, mengirimkan pesawat luar angkasa Orion yang tidak berawak mengelilingi Bulan dan kembali lagi.
Roket berbobot 5,75 juta pon ini penting untuk program Bulan NASA, dengan rencana peluncuran Artemis 2 pada akhir 2024, diikuti dengan pendaratan awak pertama di permukaan Bulan pada awal 2025. Sementara satu lagi dijadwalkan sementara untuk 2028.
“NASA tidak berencana mengukur biaya produksi untuk memantau keterjangkauan roket paling kuatnya, SLS,” demikian bunyi laporan GAO.
Setelah peluncuran pertama SLS, kata laporan, NASA berencana mengeluarkan miliaran dolar untuk terus memproduksi beberapa komponen SLS. Komponen tersebut termasuk tahapan inti dan mesin RS-25 yang saat ini sedang dibangun oleh Aerojet Rocketdyne.
Setiap peluncuran roket membutuhkan empat mesin dan dua booster. Satu mesin RS-25 saat ini menghabiskan biaya produksi sekitar 100 juta dolar AS.
Pada 2014, GAO telah merekomendasikan agar NASA menetapkan biaya dan jadwal dasar untuk program Artemis. Sebaliknya, badan antariksa tersebut “membuat perkiraan biaya produksi dan operasi selama 5 tahun demi memastikan biaya tersebut sesuai dengan anggaran keseluruhan NASA.
Namun perkiraan awal tersebut tidak mencerminkan biaya program SLS dari waktu ke waktu. Akibatnya, produksi yang sedang berjalan dan biaya lain setelah peluncuran Artemis 1 tidak dipantau.
Roket Bulan yang sangat besar milik NASA telah menjadi mimpi buruk dalam hal penganggaran. Proyeksi biaya setiap roket SLS telah melampaui anggaran sebesar 144 juta dolar AS melalui Artemis 4, sebagaimana dikutip dari Gizmodo.
Pejabat NASA yang berbicara dengan GAO mengakui pada tingkat biaya saat ini, program SLS “tidak terjangkau,” dan “tidak berkelanjutan serta melebihi apa yang diyakini pejabat NASA akan tersedia untuk misi Artemis.
Dalam upaya mengurangi biaya program SLS dari waktu ke waktu, badan antariksa berupaya menerapkan strategi seperti menstabilkan jadwal penerbangan, mencapai efisiensi kurva pembelajaran, mendorong inovasi, dan menyesuaikan strategi akuisisi untuk mengurangi risiko biaya.
Editor: Dini Listiyani