China Larang Pejabat Pemerintah Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok
JAKARTA, iNews.id - China dilaporkan memberlakukan larangan penggunaan iPhone oleh pejabat pemerintah pusat. Larangan ini menyebabkan saham Apple anjlok sebesar 3,6 persen, menandai penurunan harian terbesar dalam sebulan.
The Wall Street Journal melaporkan para manajer telah menyampaikan larangan tersebut kepada staf mereka melalui berbagai cara, termasuk grup chat dan meeting, sebagaimana dikutip dari Gizmo China.
Sumber-sumber mengindikasikan para pejabat China telah secara informal menghindari iPhone selama beberapa waktu, bahkan sebelum pandemi terjadi, meskipun tidak ada kebijakan formal yang diterapkan.
Sebaliknya, para pejabat tersebut semakin menyukai ponsel pintar yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, terutama Huawei. Perkembangan ini mengikuti tren ketegangan yang lebih luas antara China dan Amerika Serikat, yang menyebabkan pembatasan terhadap berbagai perusahaan teknologi China.
CEO Apple Tim Cook sebelumnya telah melakukan kunjungan penting ke China, menyoroti pentingnya negara tersebut sebagai pasar dan pusat manufaktur, serta menyumbang sekitar 19 persen dari total pendapatan perusahaan.
Larangan iPhone bagi pejabat pemerintah ini mungkin dipandang sebagai pembalasan atas tindakan yang diambil Amerika Serikat terhadap perusahaan teknologi China. Hal ini berpotensi berdampak tidak hanya pada Apple, tapi juga merek asing lainnya yang sudah mapan beroperasi di China.
Dalam beberapa tahun terakhir, Huawei dan ZTE terus menghadapi pembatasan yang diberlakukan oleh Ameri Serikat, dan pemerintahan Biden bahkan sampai menghentikan persetujuan peralatan telekomunikasi baru dari perusahaan-perusahaan ini karena risiko keamanan nasional yang dirasakan.
Larangan terhadap iPhone ini bisa menjadi sinyal China tidak bersedia mengecualikan perusahaan AS mana pun dari upayanya mengurangi ketergantungan pada teknologi Amerika. China mewakili salah satu pasar Apple yang paling signifikan, menghasilkan hampir seperlima dari total pendapatannya.
Editor: Dini Listiyani