Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Banjir Sumatera Belum Bencana Nasional, Kepala BNPB: Kelihatan Mencekam di Medsos
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Artificial Intelligence di Industri Pemasaran Digital

Jumat, 08 Desember 2017 - 15:18:00 WIB
Mengenal Artificial Intelligence di Industri Pemasaran Digital
Media sosial kini banyak dijadikan sebagai sarana pemasaran. (Foto: Marketing Land)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan melalui machine learning, diperkirakan akan mendominasi industri pemasaran digital di tahun-tahun mendatang. Konsekuensinya, ini bisa mengalahkan media televisi yang sampai saat ini masih diandalkan sebagai sarana pemasaran.

Hal tersebut disebabkan dari cepatnya pertumbuhan penggunaan smartphone di dunia yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengakses berita-berita hangat setiap hari, berinteraksi dengan sosial media, dan travelling kilat di Instagram.

Dunia digital yang semakin lekat dengan kehidupan manusia, termasuk penggunaan media sosial, menyebabkan pergeseran metode sebuah brand untuk memasarkan produknya.

"Ke depan, tren AI untuk marketing ada tiga, yaitu influencer marketing, display video on streaming, dan programmatic buying," kata Country Manager AdAsia Holdings Indonesia Lidyawati Aurelia, ditemui iNews.id di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 7 Desember 2017.

Influencer marketing sendiri merupakan metode pemasaran menggunakan tokoh-tokoh berpengaruh di dunia digital atau media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan YouTube.

Individu yang memiliki followers banyak disebut micro influencer, sementara untuk macro influencer adalah artis atau tokoh terkenal. "Micro influencer impact-nya jauh lebih bagus. Karena biasanya dia punya dampak tersendiri bagi followers-nya," beber Lidyawati.

Sementara untuk video on streaming yang diletakkan di media mainstream, juga menjadi minat bagi pemasaran.

"AI ini fungsinya untuk filter atau targeting konten. Jadi misalnya, Anda suka olahraga, Anda akan melihat iklan sepatu olahraga (pop up video) di artikel yang dibaca. Yang penting, dengan AI video yang tampil akan lebih relavan dengan kontennya," jelas Lidya.

Sedangkan untuk programmatic buying, AI dapat membaca behavior Anda berdasarkan data yang didapat dari riwayat apa saja yang diakses.

"Berdasarkan data yang didapat dari Facebook atau Instagram, ads yang muncul akan lebih relavan dan user tak terganggu karena memang disesuaikan dengan interesting-nya apa," pungkasnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut