Mengenal Jenis Bootloop di Smartphone, Mulai dari Ringan hingga Parah

JAKARTA, iNews.id - Smartphone tiba-tiba mengalami mati dan hidup sendiri (restart), bisa jadi smartphone terkena bootloop. Istilah ini mungkin tidak diketahui oleh banyak pengguna. 

Bootloop merupakan kondisi di mana ponsel gagal melakukan booting. Kondisi semacam ini jika dibiarkan bakal menyebabkan sistem pada ponsel semakin rusak. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui seperti apa penyebab ponsel sering mati hidup sendiri.

Baca Juga

Smartphone Lambat saat Buka Aplikasi? Ini Penyebabnya

Bootloop sendiri terbagi atas beberapa kategori yakni ringan, sedang dan berat. Kali ini, iNews.id akan menjelaskan tentang apa saja pembagian dari kerusakan ponsel tersebut, Jumat (17/12/2020).

1. Bootloop ringan

Baca Juga

Infografis Cara Hemat Baterai Smartphone saat Main Game Online

Kondisi yang terjadi saat terkena bootloop ringan ditandai dengan ponsel yang sudah menyala dan masuk menu utama, tiba-tiba hang dan secara otomatis melakukan restart. Kerusakan seperti ini masih bersifat ringan. Biasanya, ponsel yang mengalami bootloop ringan akan langsung dilakukan flash. Cara ini cukup mudah, tapi disarankan untuk tidak melakukannya sendirian.

2. Bootloop biasa

Baca Juga

Jajaran 5 Smartphone Dibanderol Rp1 Jutaan

Pada kondisi ini, biasanya ponsel bisa bootloop dengan lancar, bahkan sampai masuk ke menu utama. Namun, ponsel akan mengalami hang dan gangguan yang lain sehingga tidak bisa dioperasikan (hang).

Untuk penanganannya juga masih cukup mudah dan tidak jauh berbeda dengan penanganan ponsel yang mengalami bootloop ringan. Tapi, tetap harus diperbaiki oleh orang yang ahli.

Baca Juga

Prediksi Tren Smartphone 2021, Kamera Selfie di Bawah Layar Mulai Diperkenalkan

3. Bootloop parah

Kondisi ini ditandai pada saat menghidupkan ponsel. Biasanya, ponsel hanya menampilkan logo animasi dan tidak bisa masuk ke menu utama. Parahnya, bisa langsung mati sendiri.

Baca Juga

Samsung Bakal Rilis 4 Smartphone Lipat Tahun Depan

Mezki kerusakannya terbilang parah, ponsel tersebut masih bisa diperbaiki tentu oleh ahlinya. Jika dipaksakan untuk memperbaikinya sendiri, berisiko kerusakan semakin parah.

Editor: Dini Listiyani