Pengiriman Smartphone 2022 Anjlok, Faktor Ekonomi Jadi Pemicunya

JAKARTA, iNews.id - Pengiriman smartphone global mengalami penurunan terbesar yang pernah terjadi pada akhir 2022, turun hampir 20 persen pada kuartal keempat. Informasi ini diungkap dalam rilis laporan terbaru firma riset pasar International Data Corportion (IDC). 

Pengiriman smartphone turun 18.3 persen dari tahun ke tahun pada kuartal terakhir, mewakili penurunan terbesar yang pernah ada dalam satu kuartal. Turunnya pengiriman sebagian bertanggung jawab atas penurunan tahunan sebesar 11,3 persen pada 2022 secara keseluruhan, yang hanya mengirimkan 1,21 miliar unit. 

Baca Juga

Cara Memilih Smartphone yang Baik, Tentukan Budget Dulu

Menurut laporan IDC, hanya 300,3 juta unit yang dikirimkan pada kuartal terakhir 2022. Penurunan tersebut, kata IDC, dapat dikaitkan dengan konvergensi faktor ekonomi, seperti melemahnya permintaan konsumen, inflasi, resesi yang membayangi dan masalah rantai pasokan global, yang juga menekan perkiraan untuk tahun 2023.

"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya," kata Direktur Riset IDC Nabila Popal dalam laporan tersebut sebagaimana dikutip dari Cnet. 

Baca Juga

Tak Hanya Smartphone, Pengiriman Desktop dan Notebook Ikut Anjlok

Namun, kata Popal, melemahnya permintaan dan persediaan yang tinggi menyebabkan vendor mengurangi pengiriman secara drastis. Penjualan dan promosi yang gencar selama kuartal tersebut membantu menguras persediaan yang ada dibanding mendorong pertumbuhan pengiriman.

Laporan IDC mencatat bahkan raksasa teknologi Apple yang "tampaknya kebal" telah dipengaruhi ketidakpastian ekonomi yang juga mengganggu pasar ponsel pintar, dengan lock down tak terduga di pabrik-pabrik di China, sehingga menunda pengiriman produk Apple awal tahun ini.

Baca Juga

5 Smartphone Keren yang Diluncurkan di CES 2023, Gabungkan Layar Lipat dan Geser

Namun, mungkin ada keuntungan bagi konsumen. Karena laporan IDC mencatat orang mungkin dapat menemukan penawaran dan promosi tukar tambah yang lebih murah hati yang berlanjut hingga 2023 mengingat pasar akan memikirkan metode baru guna mendorong peningkatan dan penjualan lebih banyak perangkat, khususnya model flagship. 

Editor: Dini Listiyani