Produksi Smartphone Huawei Diprediksi Turun Tahun Ini
BEIJING, iNews.id - Efek penuh dari sanksi Amerika Serikat (AS) diprediksi mulai terasa bagi Huawei. Tahun ini, produsen smartphone dapat berakhir dari nomor dua ke tujuh.
Huawei hampir saja menggantikan Samsung di pasar ponsel cerdas. Lalu datanglah sanksi ekspor dan perdagangan AS yang mengancam aksesnya ke produk penting, terutama aplikasi dan layanan Google serta komponen dan bahan untuk membuat prosesor.
Beruntung, Huawei masih memiliki stok hingga 2020. Tapi, perusahaan riset TrendForce memperkirakan perusahaan mungkin baru saja kehabisan waktu dan persediaan, sebagaimana dikutip dari Slash Gears, Rabu (6/1/2021).
Analis pasar memperkirakan Huawei hanya akan mampu memproduksi 45 juta smartphone tahun ini, turun tajam dibandingkan 2020 yang hanya 170 juta. Dan di bidang 5G, pangsa pasar Huawei akan turun dari 30 persen menjadi hanya 8 persen.
Namun, sanksi AS bukanlah satu-satunya faktor penyebab jatuhnya Huawei. Penjualan bisnis Honor-nya, yang biasanya menyumbang seperempat dari pengiriman tahunan Huawei, pasti akan merugikannya tahun ini.
TrendForce bahkan mengatakan Honor akan menjadi saingan yang lebih besar yang dapat mencegah Huawei pulih bahkan jika sanksi AS dicabut. Meskipun demikian, prediksi TrendForce terlalu dini untuk menjadi pasti.
Editor: Dini Listiyani