AI Paksa Manusia Beradaptasi Lebih Cepat, Sam Altman: Itu Bagian Menakutkan
JAKARTA, iNews.id - AI atau kecerdasan buatan akan memicu revolusi teknologi tercepat dalam sejarah manusia. Manusia kemungkinan tidak siap menghadapi seberapa cepat harus beradaptasi.
CEO OpenAI Sam Altman berbagi pikiran soal ketidaksiapan manusia beradaptasi dalam podcast Bill Gates Unconfuse Me. Gates mengungkapkan kekhawatiran, AI akan memaksa kita beradaptasi lebih cepat dari sebelumnya.
Menanggapi kekhawatiran co-founder Microsoft, Sam justru membenarkan bagian tersebut menakutkan. Meskipun manusia telah melalui berbagai macam pergeseran teknologi secara besar-besaran.
"Itulah bagian yang menakutkan. Bukan berarti kita harus beradaptasi. Bukan berarti umat manusia tidak bisa beradaptasi dengan baik. Kita telah melalui pergeseran teknologi secara besar-besaran, dan sebagian besar pekerjaan yang dilakukan manusia dapat berubah dalam beberapa generasi. . Dan selama beberapa generasi, kita tampaknya menyerap hal tersebut dengan baik. Kita telah melihatnya dalam revolusi teknologi besar di masa lalu. Setiap revolusi teknologi semakin cepat, dan ini akan menjadi yang tercepat sejauh ini, dan itulah bagiannya yang menurut saya berpotensi sedikit menakutkan hanyalah kecepatan masyarakat harus beradaptasi dan pasar tenaga kerja akan berubah," tutur Sam.
Beberapa orang telah melihat pekerjaan mereka terkena dampak AI. Beberapa perusahaan yang melakukan PHK pada 2023 atau melakukan PHK pada 2024 mengisyaratkan atau secara langsung mengatakan, mereka mengharapkan alat AI menghasilkan efisiensi yang memungkinkan mereka mengurangi jumlah karyawan.
Altman telah menyampaikan kekhawatiran lain tentang AI di masa lalu. Tahun lalu, dia mengatakan kepada Satyan Gajwani, vice chairman Times Internet.
"Hal yang paling membuat saya kehilangan waktu tidur adalah gagasan hipotetis bahwa kita telah melakukan sesuatu yang sangat buruk dengan meluncurkan ChatGPT," katanya sebagaimana dikutip dari Business Insider.
Altman mengatakan pada saat itu, dia khawatir mungkin ada sesuatu yang sulit dan rumit yang terlewatkan OpenAI saat mengerjakan ChatGPT.
Editor: Dini Listiyani