Ajak Gamer Kenali Budaya Lokal, Garena Hadirkan Kabayan dan Nyi Iteung di Fantasy Town
JAKARTA, iNews.id - Garena mengajak para pemain game mobile lebih mengenal budaya lokal lewat permainan terbaru. Game yang dimaksud adalah Fantasy Town.
Mengusung genre farming simulator, Fantasy Town menghadirkan banyak elemen Indonesia. Tujuannya adalah untuk melestarikan budaya melalui game.
Salah satu elemen yang hadir di game Fantasy Town adalah menghadirkan karakter yang berasal dari cerita raykat asal Jawa Barat Kabayan dan Nyi Iteung. Selain Kabayan, Fantasy Town juga menghadirkan karakter Legenda Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul.
"Kami harapkan dengan mengenalkan karakter cerita rakyat melalui game farming jauh lebih efektif, mengingat cerita rakyat yang menjadi akar budaya Indonesia mungkin sudah jarang diminati oleh anak-anak zaman sekarang," kata Produser Fantasy Town Edmundo Swidoyono dalam keterangan kepada iNews.id, Senin (8/6/2020).
Karakter Roro Kidul, skin Kabayan, dan Nyi Iteung bisa didapatkan secara gratis oleh pengguna dengan melalukan pra-register dan pendaftaran melalui fantasytown.co.id. Seluruh pemain yang telah mendaftar dalam masa pra-registrasi, akan menerima sejumlah hadiah in-game berdasarkan total pemain yang ikut melakukan pra-registrasi.
Artinya, semakin banyak yang mendaftar, maka semakin banyak hadiah yang bisa didapatkan. Di event ini, selain Roro Kidul, Kabayan, dan Iteung, pemain juga bisa mendapatkan hadiah tambahan yang terdiri atas 1.000 gold, rare summon scroll x3, dan 100 ruby.
Peluncuran Fantasy Town rupanya mendapat respons positif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, mobile game dianggap cukup efektif untuk memperkenalkan budaya dan cerita rakyat.
"Dalam masa kita menghadapi dampak pandemi Covid-19 di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, digitalisasi makin terakselerasi. Mobile games sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif, khususnya pengembangan gamifikasi, rasanya cukup efektif untuk memperkenalkan budaya dan cerita rakyat melalui mobile game yang belakangan ini menjadi primadona," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Editor: Dini Listiyani