Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kembangkan Platform Kerja Berbasis AI di Indonesia, Zoom Gandeng ACA Pacific
Advertisement . Scroll to see content

Awas, Ancaman Siber Menyamar sebagai Aplikasi Zoom Cs

Selasa, 14 April 2020 - 02:30:00 WIB
Awas, Ancaman Siber Menyamar sebagai Aplikasi Zoom Cs
Ilustrasi hacker (foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Aplikasi meeting online belakangan menjadi populer di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Para ahli Kaspersky menyelidiki lanskap ancaman untuk aplikasi pertemuan sosial demi memastikan keamanan dan kenyamanan proses komunikasi pengguna.

Dari penyelidikan, analis mendeteksi sekitar 1.300 file terindentifikasi menggunakan nama serupa aplikasi terkemuka seperti Zoom, Webex, dan Slack. Para pelaku kejahatan siber tidak ragu untuk memanfaatkan kesempatan seperti sekarang ini dan mencoba mendistribusikan berbagai ancaman siber dengan kedok aplikasi populer. 

Di antara 1.300 file tersebut, terdapat 200 ancaman terdeteksi. Ancaman paling umum adalah dua jenis adware yakni DealPly dan DownloadSponsor. 

Kedua jenis ini adalah pemasang (installer) yang akan menampilkan iklan atau mengunduh modul adware. Software tersebut biasanya muncul pada perangkat pengguna setelah diunduh dari pasar tidak resmi. 

Meskipun adware bukan jenis software berbahay, mereka tetap bisa menimbulkan risiko privasi. Terlepas dari adware, pada beberapa kasus, pakar Kaspersky menemukan ancaman yang disamarkan sebagai file .Ink-pintas (shortcut0 ke aplikasi. 

Bahkan, sebagian besar dari mereka terdeteksi sebagai Exploit.Win32.CVE-2010-2568- kode berbahay yang cukup lama. Tapi, masih tersebar luas dan memungkinkan penyerang menginfeksi beberapa komputer dari malware tambahan. 

Namun ‘raja’ sebenarnya dari aplikasi konferensi video yang namanya paling banyak digunakan oleh para pelaku kejahatan siber dalam percobaan mendistribusikan ancaman siber adalah Skype. Dalam keterangan kepada iNews.id, pakar Kaspersky dilaporkan berhasil menemukan 120.000 file mencurigakan yang menggunakan nama aplikasi tersebut. Penggunaan nama aplikasi ini bukan hanya ditujukan untuk mendistribusikan adware tapi juga berbagai malware, khususnya Trojan. 

“Tidak ada lonjakan dramatis dalam jumlah serangan atau file yang disamarkan sebagai aplikasi pertemuan sosial populer. Jumlah aktual dari file-file yang kita lihat ini cukup berada di level moderat. Lain halnya dengan Skype, aplikasi ini pada dasarnya sudah menjadi target bagi para pelaku kejatan siber selama bertahun-tahun karena popularitasnya. Pada saat yang sama, kami berpikir penting bagi orang-orang untuk mengetahui tentang keberadaan ancaman itu,” kata pakar keamanan Kaspersky Denis Parinov. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut