Bahas AI, Mark Zuckerberg dan Elon Musk Bertemu dalam 1 Ruangan

JAKARTA, iNews.id- Kecerdasan buatan atau AI membuat sejumlah pihak khawatir. Bos teknologi mulai dari Elon Musk hingga Mark Zuckerberg bertemu dalam satu ruangan untuk membahas soal regulasi AI di kongres Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan tertutup pada Rabu, 100 senator akan mendengar pendapat pemilik X Elon Musk, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, pendiri Microsoft Bill Gates, dan CEO OpenAI Sam Altman, serta sejumlah pemimpin teknologi terkemuka lainnya yang disebut Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, D-N.Y sebagai AI Insight Forum.

Baca Juga

Elon Musk Tolak Dana AS untuk Membantu Ukraina, Tak Ingin Starlink Digunakan 1 Pihak

Ada yang menarik dari pertemuan ini. Elon Musk dan CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg berada di ruangan untuk pertama kalinya bersama sejak usulan 'pertandingan kandang' MMA antara kedua miliarder tersebut mencuat, sebagaimana dikutip dari DailyMail. 

Foto-foto awal dari forum menunjukkan dua eksekutif yang agresif terpisah di mimbar Kennedy Caucus Room gedung kantor Senat. Saat disinggung soal misinya dengan anggota parlemen saat ini, Musk hanya membuat simbol hati dengan tangannya. 

Baca Juga

Elon Musk Disebut Nonaktifkan Starlink dekat Krimea usai Diingatkan soal Respons Nuklir Rusia

Laporan berita awal menyebutkan, hanya satu eksekutif besar yang hadir di forum Senat untuk mewakili pekerja manusia yang hidupnya terancam akibat meningkatnya penggunaan AI yakni Liz Shuler, presiden federasi serikat pekerja AFL-CIO.

Sebelumnya, Senator Schumer pernah membahas masalah AI dengan Musk pada April lalu. Dia berharap peserta forum akan berbicara tentang 'mengapa Kongres harus bertindak, pertanyaan apa yang harus diajukan, dan bagaimana membangun konsensus untuk inovasi yang aman.'

Saat kabar pertemuan menyebar, Bloomberg News melaporkan Musk mengatakan AI sebagai pedang bermata dua, baik sebagai sumber kebaikan maupun risiko eksistensial bagi peradaban. Tapi dia menyimpan kekhawatirannya yang paling mengerikan untuk 'Deep AI.'

Editor: Dini Listiyani