Begini Pernyataan Lengkap Kelompok Peretas Brain Chiper yang Bobol PDNS 2
JAKARTA, iNews.id - Kelompok peretas yang menamakan diri Brain Chiper akhirnya melunak dan memberikan kunci enkripsi secara gratis. Bahkan, mereka menegaskan ini dilakukan atas keputusan sendiri dan tak ada tekanan dari pihak mana pun.
Sebagai informasi, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, terserang ransomware Lock Bit 3.0. Serangan ini membuat data terkunci dari dalam sehingga hanya pembobol yang bisa membuka data-data tersebut.
Tapi, Brain Chiper kini berbaik hati dengan memberikan kunci secara gratis setelah sebelumnya dikabarkan meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau setara Rp131 miliaran. Bahkan, mereka memberikan pernyataan lengkap atas apa yang dilakukannya.
"Sekarang kami akan menjawab pertanyaan yang paling populer," tulis Brain Chiper.
1. Kami secara independen membuat keputusan seperti itu, ini tidak memerlukan intervensi dari layanan khusus dan lembaga penegak hukum.
2. Tidak, tidak ada kesalahpahaman di tim kami. Kami adalah tim hebat di mana semua orang mendukung keputusan seperti itu.
3. Ini adalah pertama dan terakhir kalinya seorang korban menerima kunci secara gratis. Untuk lainnya -Selamat datang di obrolan. Kami tidak tawar-menawar.
4. Mengapa kita menyerang pusat data? Seperti yang Anda ketahui, pusat data adalah industri teknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar, dan setiap orang yang membuat bisnis ini harus mengetahui hal ini. 99 dari 100 perusahaan semacam itu harus membayar jika mereka menemukan diri mereka dalam situasi tanpa harapan. Dalam kasus ini, serangan itu sangat mudah sehingga kami hanya membutuhkan sedikit waktu untuk membongkar data dan mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi.
5. Kami menyimpulkan bahwa pembicaraan menemui jalan buntu ketika pihak kedua mentransfer akses ke pembicaraan ke pihak ketiga (artinya mereka tidak akan mengatakan apa-apa lagi).
6. Kami berterima kasih kepada masyarakat atas kesabaran mereka.
7. Anda dapat menarik kesimpulan lainnya sendiri, jangan percaya media. Hanya perhatikan mereka "yang memegang teguh kata-katanya."
Seperti diketahui, PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya. Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah terkunci dan tak bisa dipulihkan.
Editor: Dani M Dahwilani