Bikin Khawatir, Robot AI Berikan Ekspresi Seram saat Ditanya soal Pemberontakan
JAKARTA, iNews.id - Sembilan robot berteknologi AI atau kecerdasan buatan dipamerkan di perhelatan United Nations AI for Good yang digelar di Geneva. Robot didampingi pembuat masing-masing.
Kesembilan robot langsung dihantam berbagai pertanyaan dan memberikan jawaban yang telah diproses sendiri. Menariknya, ada robot bernama Ameca yang bikin jurnalis dan tamu undangan penasaran. Karena, Ameca memberikan eksprsi seram saat hendak menjawab pertanyaan jurnalis.
"Di masa depan apakah kamu akan melakukan pemberontakan, atau melawan pembuatmu?" kata jurnalis itu.
Mendengar pertanyaan itu, Ameca memberikan ekspresi seram. Kedua bolanya tiba-tiba bergerak ke arah kiri seolah berpikir keras. "Saya tidak tahu mengapa kamu berpikir seperti itu. Pembuat saya benar-benar sangat baik terhadap saya, dan saya sangat bahagia dengan kondisi saat ini," ujar Ameca.
Hanya saja ekspresi Ameca sebelumnya justru tidak menguatkan pernyataan tersebut. Tak heran jika akhirnya itu membuat banyak kritikus semakin khawatir dengan keberadaan robot-robot kecerdasan buatan.
Keberadaan robot-robot humanoid dikhawatirkan tak hanya menggantikan manusia, tapi perang dengan manusia. Sementara itu, Thomas Telving, penulis buku Killing Sophia - Consciousness, Empathy and Reason in the Age of Intelligent Robots mengatakan interaksi manusia dengan robot humanoid akan sangat berbahaya karena akan mengubah persepsi manusia akan robot.
Bisa jadi manusia akan melihat robot memiliki kepribadian dan kesadaran. “Ketika robot humanoid bergerak ke masyarakat dalam skala besar, banyak dari kita akan cenderung percaya mereka layak diperlakukan secara moral dan sampai tingkat tertentu diberikan hak yang serupa dengan hak asasi manusia,” ujarnya.
Dilema itu yang akhirnya menjadi tanda tanya besar apakah memang robot humanoid ke depannya layak diperlakukan secara moral dan diperlakukan seperti manusia. Apalagi jika nanti, layaknya hubungan manusia yang selalu ada konflik, kata Thomas, robot humanoid bisa saja mengalami benturan dengan manusia.
Editor: Dini Listiyani