Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satelit Nusantara 5 Berhasil Diluncurkan, Koneksi Internet Makin Kencang Terbesar di Asia Tenggara
Advertisement . Scroll to see content

Butuh Proses Pengujian, Satelit Indonesia SATRIA-1 Baru Bisa Dimanfaatkan Januari 2024

Selasa, 13 Juni 2023 - 18:36:00 WIB
Butuh Proses Pengujian, Satelit Indonesia SATRIA-1 Baru Bisa Dimanfaatkan Januari 2024
Satelit SATRIA-1 Baru Bisa Dimanfaatkan Januari 2024 (Foto: Kominfo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satelit Republik Indonesia Pertama (SATRIA-1) akan diluncurkan pada 19 Juni 2023. Pemanfaat satelit dapat dilakukan pada Januari 2024. 

Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga Adi Rahman Adiwoso mengatakan hal ini lumrah. Karena, satelit perlu melewati beberapa proses sebelum akhirnya benar-benar dimanfaatkan.

Selain membutuhkan waktu satelit sampai di orbitnya, SATRIA-1 perlu dilakukan pengetesan ulang pada seluruh sistem demi memastikan satelit dapat beroperasi lancar di masa depan. 

"Ini satelit termasuk yang modern sekali. Menggunakan electric propulsion dari titik satelit dilepaskan ke orbit kita menggunakan empat roket kecil yang bahan bakarnya elektronik. Itu memerlukan 145 hari. Bahan bakar elektronik diperuntukan agar bobot satelit lebih ringan sehingga jumlah peralatan di satelit ini bisa dibawa banyak sehingga satelit bisa menawarkan akses internet dengan kecepatan mencapai 150gbps," kata Adiwoso, Selasa (13/6/2023).

Adiwoso menambahkan, SATRIA-1 juga akan melewati proses pengetesan dari Juni sejak diluncurkan hingga November mendatang. Seluruh sistem akan diuji hingga bisa dimanfaatkan pada Januari mendatang.

Peluncuran satelit SATRIA-1, kata Pelaksana tugas Menteri Komunikasi dan Informatika (Plt.) Menkominfo Mahfud MD dilakukan dalam rangka pemerataan pembangunan di pusat layanan publik di seluruh Indonesia. 

"Teknologi satelit ini memungkinkan akselerasi internet di desa-desa yang tidak dapat dijangku oleh teknologi fiber optic. SATRIA-1 akan mengisi kekosongan wilayah yang belum memiliki akses atau mengalami kualitas internet buruk," lanjutnya.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut