CEO Snap Evan Spiegel Anggap Metaverse Ambigu: Definisi Setiap Orang Berbeda
JAKARTA, iNews.id - Snap bukan satu-satunya perusahaan media sosial dengan kacamata pintar dan portofolio hardware yang berkembang. Tapi, apa yang membedakan pendekatanya dari Meta?
Saat mengumumkan Pixy. drone untuk mengambil foto selfie, CEO Snap Evan Spiegel meluangkan waktu untuk menjelaskan keputusannya fokus pada pengalaman yang dibuat ke dunia nyata alih-alig metaverse virtual.
"Alasan mengapa kami tidak menggunakan kata itu adalah karena itu cukup ambigu dan hipotetis. Tanyakan saja pada sekelompok orang bagaimana mendefinisikannya, dan definisi setiap orang benar-benar berbeda," katanya.
Spiegel juga mengatakan kepada The Verge, perusahaan yang membuat pitch metaverse benar-benar berbicara tentang sesuatu yang belum ada, sebagai lawan dari augmented reality, di mana ada 250 juta orang yang terlibat dengan AR setiap hari hanya dalam aplikasi Snapchat.
Interaksi AR tersebut mencakup semuanya, mulai dari efek selfie konyol yang dibuat Snap beberapa tahun lalu hingga pengalaman berbelanja yang lebih canggih. Spiegel dan Mark Zuckerberg setuju kacamata AR suatu hari nanti akan menjadi besar.
Zuckerberg menyebut mereka perangkat "cawan suci", dan Spiegel mengatakan kacamata AR akan menjadi kunci untuk melapisi komputasi di dunia di sekitar Anda. Sepasang kacamata AR pertama Zuckerberg tidak akan datang hingga setidaknya 2024, sementara Spiegel sudah memiliki Kacamata AR yang sedang diuji oleh pengembang hari ini.
Visi Zuckerberg tentang masa depan juga mencakup headset virtual reality untuk memberi daya pada metaverse yang dia habiskan miliaran dolar untuk dibangun. Dia menyebutnya sebagai internet yang diwujudkan penuh dengan hologram dan ruang papan virtual yang semakin banyak digunakan orang untuk menghabiskan waktu melalui headset yang diikatkan ke wajah mereka.