Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jamuan Makan Malam Mewah Trump untuk MBS Dihadiri Banyak Miliarder, Ada Elon Musk dan Jeff Bezos
Advertisement . Scroll to see content

CEO Twitter Jelaskan Usaha Perusahaan Jauhkan Bot, Begini Reaksi Elon Musk

Selasa, 17 Mei 2022 - 18:05:00 WIB
CEO Twitter Jelaskan Usaha Perusahaan Jauhkan Bot, Begini Reaksi Elon Musk
CEO Twitter Jelaskan Usaha Perusahaan Jauhkan Bot (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pertikaian antara CEO Twitter Parag Agrawal dan Elon Musk tampaknya terjadi. Musk pada Senin malam membalas salah satu tweet Agrawal dengan emoji poop. 

Serangkaian tweet CEO Twitter muncul tepat setelah Musk menunda pembelian Twitter. Dia memaparkan bagaimana Twitter mencoba menjauhkan bot dari platformnya termasuk memperbarui aturan dan sistemnya secara konstan dan mengunci jutaan akun setiap minggu, yang tidak dapat melewati tantangan verifikasi seperti captcha atau verifikasi teks.

Thread tweet itu sebagai tanggapan atas tuntutan Musk pekan lalu yang menyatakan perlu memverifikasi klaim Twitter kurang dari 5 persen pengguna Twitter adalah akun palsu. Agrawal menekankan perusahaan memiliki beberapa cara untuk melakukan estimasi dan bot secara internal, berdasarkan beberapa tinjuan manusia. 

“Sayangnya, kami tidak percaya estimasi khusus ini dapat dilakukan secara eksternal, mengingat kebutuhan kritis untuk menggunakan informasi publik dan pribadi (yang tidak dapat kami bagikan),” tulis Agrawal.

CEO menambahkan perusahaan "berbagi ikhtisar proses estimasi dengan Elon seminggu yang lalu dan berharap untuk melanjutkan percakapan dengannya, dan Anda semua."

Setelah tanggapan emoji poop awalnya, Musk menjelaskan pikirannya sedikit lebih jelas. “Jadi, bagaimana pengiklan tahu apa yang mereka dapatkan dari uang mereka? Ini fundamental bagi kesehatan finansial Twitter,” tulisnya.

Musk mengatakan pekan lalu kesepakatannya untuk membeli Twitter ditunda karena dia ingin memverifikasi klaim Twitter bahwa kurang dari 5 persen pengguna di platform tersebut adalah akun palsu.

"Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan rincian yang mendukung perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5% pengguna," tweetnya pada hari Jumat.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut