China Akan Susul Korsel di Pasar Panel Layar Tahun Ini

Senin, 16 November 2020 - 14:08:00 WIB

China akan susul Korsel di pasar panel layar (Foto: Gizmo China)

BEIJING, iNews.id - Teknologi display telah melihat banyak perkembangan besar sejak beberapa tahun terakhir. Korea Selatan (Korsel) adalah negara terkemuka karena dua produsen layar di sana yakni Samsung dan LG Display.

Namun, China tampaknya tidak ingin ketinggalan dan segera menyusul Korsel dalam pangsa pasar untuk panel layar. Sesuai laporan yang datang dari Omdia, penjualan panel display China akan mencapai 42,5 miliar tahun ini.

iPhone 13 Diprediksi Bakal Punya Layar ProMotion

Jumlah ini menyumbang sekitar 36,3 persen dari pangsa pasar. Pada saat yang sama, dilaporkan, Korsel memiliki penjualan sekitar 43,6 miliar dolar AS, yang mengubah sekitar 37,3 persen pangsa pasar, sebagaimana dikutip dari Gizmo China, Senin (16/11/2020).

Mengacu data sebelumnya, Korsel menduduki sekitar 40,1 persen pasar dengan penjualan 44,1 miliar dolar AS. Di sisi lain, China hanya memiliki pasar 31 persen, membukukan penjualan senilai 34 miliar dolar AS.

e-TV Mall Dibuka 26 Oktober! Diskon Gila-gilaan Menanti di Layar RCTI, MNCTV & GTV

Laporan tersebut mengklaim, penjualan Korsel akan turun 1,1 persen tahun ini. Sementara China akan mengalami peningkatan 25 persen. Dengan demikian, China akan mampu mencapai level Korsel untuk penjualan panel display.

Sebagian besar penjualan untuk Korsel kini berasal dari panel OLED sebagai salah satu perusahaan besar untuk layar. Samsung telah meninggalkan pasar LCD dan hanya berfokus pada OLED serta jenis layar lainnya.

Bug Android 11 Blokir Pengguna Melihat Bagian Penting Layar

Pada tahun 2019, penjualan panel OLED Korea Selatan menyumbang 88,4 persen. Sedangkan China hanya menyumbang 10,1 persen. Namun, China telah memimpin pasar panel LCD selama lebih dari dua tahun sekarang.

Untuk meningkatkan pasarnya, China berencana untuk memulai rencana 5 tahun ke-14 tahun ini, di mana negara tersebut berfokus pada pengembangan bahan dan peralatan inti sendiri dan lebih fokus pada rantai pasokan lokal.

Editor: Dini Listiyani