Data Pengguna Dilaporkan Bocor, CEO Clubhouse: Itu Palsu

SAN FRANCISCO, iNews.id - Data pribadi pengguna Clubhouse dilaporkan bocor secara online. Soal kabar kebocoran data pengguna ini, Clubhouse akhirnya membuka suara. 

CEO Clubhouse Paul Davison mengatakan pada Minggu, sebuah laporan yang mengklaim data pribadi pengguna telah bocor adalah palsu. Cyber News melaporkan database SQL dengan ID pengguna, nama, usernames, akun Twitter dan Instagram, serta jumlah pengikut yang diposting ke forum hacker online.

Baca Juga

Facebook Uji Publik Hotline, Layanan Mirip Clubhouse

Menurut Cyber News, tidak tampak informasi sensitif pengguna seperti nomor kartu kredit, termasuk di antara informasi yang bocor. Clubhouse tidak segera membalas permintaan untuk informasi lebih lanjut dari The Verge pada hari Minggu. 

Namun Davison mengatakan dalam menanggapi pertanyaan di balai kota platform tersebut tidak mengalami pelanggaran data. “Tidak, ini menyesatkan dan palsu, ini adalah artikel clickbait, kami tidak diretas. Data yang dirujuk adalah semua informasi profil publik dari aplikasi kami. Jadi jawabannya adalah 'tidak' yang pasti," katanya. 

Baca Juga

Clubhouse Kerja Sama dengan Stripe, Pengguna Bisa Kirim Uang ke Kreator

Beberapa waktu lalu, Cyber News juga melaporkan, data pribadi 500 juta pengguna LinkedIn bocor dan diunggah secara online. Perusahaan milik Microsoft telah mengatakan tidak ada data akun anggota pribadi dari LinkedIn yang termasuk dalam kebocoran tersebut.

Berita itu datang hanya beberapa hari usai diketahui data pribadi sekitar 533 juta pengguna Facebook bocor secara online. Kebocora data Facebook, termasuk nomor telepon pengguna, tanggal lahir, lokasi, alamat e-mail, dan nama lengkap. 

Baca Juga

Facebook Garap Clubhouse Versi Sendiri

Clubhouse memiliki monster tahun pertama, meskipun hanya untuk undangan dan hanya tersedia di perangkat iOS, dilihat lebih dari 10 juta unduhan. Twitter, LinkedIn, Discord, Spotify, dan Slack semuanya telah diluncurkan atau sedang bekerja pada platform audio sosial yang bersaing, dan Facebook dilaporkan juga sedang mengerjakannya.

Editor: Dini Listiyani