Didesak Mundur Donald Trump, CEO Intel Lip-Bu Tan Ungkap Pesan Mengharukan
JAKARTA, iNews.id - Chief Executive Officer (CEO) Intel Lip-Bu Tan akhirnya memecah keheningan setelah didesak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mundur dari jabatan. Desakan itu muncul karena dugaan konflik kepentingan Tan dengan sejumlah perusahaan di China.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui laman Intel Newsroom, Tan menulis pesan panjang penuh emosi. Dia menegaskan bahwa Amerika Serikat telah menjadi rumahnya selama lebih dari empat dekade.
“Saya mencintai negara ini dan sangat bersyukur atas semua kesempatan yang diberikan kepada saya. Memimpin Intel di momen kritis ini bukan hanya pekerjaan, tetapi sebuah kemewahan,” tulisnya, dikutip Sabtu (9/8/2025).
Tan menyebut kesuksesan Intel adalah kunci bagi kepemimpinan teknologi dan manufaktur AS, keamanan nasional, serta kekuatan ekonomi. Hal inilah yang menjadi alasannya bergabung dengan Intel dan membangun masa depan yang lebih kuat bersama perusahaan.
Dia juga membantah berbagai asumsi terkait perannya di masa lalu di Walden International dan Cadence Design System — perusahaan yang pernah dikaitkan dengan pasokan teknologi chip untuk universitas militer China.
jTan dilaporkan pernah menanam investasi lebih dari 200 juta dolar AS di berbagai perusahaan chip China, beberapa di antaranya memiliki hubungan dengan militer. Menanggapi hal ini, Tan menegaskan selama lebih dari 40 tahun berkarier, dirinya selalu beroperasi dengan standar etika dan hukum yang tinggi.
“Reputasi saya dibangun berdasarkan kepercayaan dan melakukan hal yang benar. Prinsip itu pula yang saya terapkan di Intel,” ujarnya.
hhhhTan memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintahan Trump untuk menemukan solusi terbaik. Dia menyatakan dukungan terhadap komitmen Trump dalam memperkuat keamanan nasional dan ekonomi AS. Dewan Direksi Intel, menurutnya, memberikan dukungan penuh pada upaya transformasi perusahaan, inovasi produk, dan disiplin operasional.
Menutup pesannya, Tan optimistis terhadap masa depan Intel, termasuk rencana mencapai produksi massal menggunakan teknologi proses semikonduktor tercanggih di AS akhir tahun ini. “Misi kami jelas, peluang kami sangat besar. Saya bangga berada di perjalanan ini bersama Anda,” tulis Tan.
Editor: Dani M Dahwilani