Dihadiri lebih dari 1.500 peserta, BuddyKu Fest Chapter 1 (Online) Kreatif Menggunakan Media Sosial
Narasumber pertama yakni dr. R.A. Adaninggar, Sp.PD yang berprofesi sebagai Internist & Health Educator, Content Creator membahas mengenai dirinya yang berprofesi sebagai seorang dokter namun tetap menggunakan waktu luang disela-sela kesibukannya menjadi seorang content creator. “penting ternyata media sosial untuk menyampaikan informasi terutama kesehatan, karena cepat sekali sampainya.” Ujar dr. R.A Adaninggar.
Narasumber kedua yang hadir yakni Stefani Gabriela yang berprofesi sebagai content creator TikTok melakukan sharing dan memberikan tips menjadi content creator yang bukan hanya sukses tetapi juga berkualitas. “Menjadi content creator itu bukan hanya haus pujian, tetapi kita juga harus berani kritik diri kita.” Ujar Stefani. “Menjadi content creator itu juga perlu menjaga nama baik, ga terlalu perlu mengejar viral, tapi kita juga harus kasih value terus disetiap konten-konten kita.” Lanjutnya.
Sesi ketiga pada pukul 14.00-15.00 bertemakan “Dunia Jurnalis Zaman Now.” Dihadiri oleh 2 narasumber yang berkompeten di dunia jurnalistik yakni Annisa Dasuki yakni seorang Executive Producer & News Anchor iNews dan Fanni Imaniar yang merupakan seorang EP MNC News & News Anchor MNC News &iNews dimoderatori oleh Ahmed dari BuddyKu. Pembahasan diawali dengan kegelisahan yang dirasakan oleh para jurnalistik saat ini dikarenakan pada saat ini kita masuk di era digitalisasi yang juga merubah dinamika dunia jurnalistik.
“Jurnalis zaman now adalah jurnalis yang bergerak di bidang digitalisasi dan adanya kehadiran citizen jurnalisme/warga jurnalisme," ujar Fanni Imaniar. Lebih lanjut Fanni Maniar menyampaikan sisi positif dengan adanya citizen journalism saat ini masyarakat sangat membantu dalam memberikan konten informasi.
Informasi tersebut dapat berupa bencana alam maupun kejadian yang sedang terjadi di daerah sekitarnya. Namun di sisi negatif nya ialah banyaknya berita atau konten yang diterima atau disebarkan melalui media sosial bersifat hoax terlebih menjelang pemilihan umum.