Gangguan IT Bikin Kacau Dunia, Perlu Waktu untuk Pulihkan Sistem
JAKARTA, iNews.id - Microsoft sempat down dan membuat pemadaman IT global. CEO CrowdStrike mengaku perlu waktu sebelum semua sistem dapat kembali aktif.
Pemadaman IT global menyebabkan hampir 1.400 penerbangan dibatalkan. Tak hanya itu, layanan perbankan, kesehatan, dan toko-toko juga ikut terkena dampak.
Masalah bermula saat update dari CrowdStrike menyebabkan sistem Microsoft mengalami blue screen dan crash. Software yang bermasalah dikirim secara otomatis ke pelanggan perusahaan dalam semalam. Itu sebabnya banyak orang terpengaruh.
Dalam postingan di X, CEO CrowdStrike George Kurtz menuliskan masalahnya telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan. Kurtz juga menyampaikan permintaan maaf saat wawancara di NBC's Today Show.
“Banyak pelanggan yang me-reboot sistem dan sistem itu akan segera beroperasi. Mungkin perlu waktu bagi beberapa sistem untuk tidak pulih secara otomatis," tuturnya.
Perbaikan ini tidak akan terjadi secara otomatis melainkan sebagai solusi “fingers on keyboards”. Peneliti Kevin Beaumont mengatakan, karena tidak lagi dapat dijalankan, sistem yang terkena dampak harus dimulai dalam Safe Mode untuk menghapus pembaruan yang salah.
“Ini sangat memakan waktu dan memerlukan waktu berhari-hari bagi organisasi untuk melakukannya dalam skala besar," tuturnya sebagaimana dikutip dari saudigazette, Sabtu (20/7/2024).
Staf teknis harus melakukan boot ulang pada setiap komputer yang terkena dampaknya, dan ini bisa menjadi tugas yang sangat berat.
Crowdstrike adalah salah satu merek terbesar dan tepercaya dalam keamanan siber. Perusahaan memiliki sekitar 24.000 pelanggan di seluruh dunia dan berpotensi melindungi ratusan ribu komputer.
Editor: Dini Listiyani