IT Global Sempat Gangguan, CrowdStrike Klaim Sejumlah Perangkat Kembali Online
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 8,5 juta perangkat terkena dampak pemadaman IT global pekan lalu. Kini, perangkat berangsur-angsur telah kembali online.
Menurut perusahaan keamanan siber CrowdStrike pihaknya sedang menguji teknik untuk melakukan boot ulang sistem lebih cepat. Upaya ini dilakukan di tengah peringatan dari para ahli pemulihan penuh dari kegagalan IT dapat memakan waktu berminggu-minggu.
Ribuan penerbangan dibatalkan, lembaga penyiaran terpaksa tidak mengudara, layanan kesehatan terganggu dan jutaan PC gagal menyala usai update software CrowdStrike secara tidak sengaja melumpuhkan perangkat yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows.
CrowdStrike menulis dalam update media sosial mereka telah membuat kemajuan memperbaiki konsekuensi dari kesalahan yang menurut seorang ahli telah menyebabkan pemadaman IT terbesar dalam sejarah.
“Dari sekitar 8,5 juta perangkat Windows yang terkena dampak, sebagian besar sudah kembali online dan beroperasi,” kata perusahaan AS tersebut sebagaimana dikutip dari The Guardian.
CrowdStrike menambahkan, mereka sedang menguji metode baru untuk mempercepat remediasi sistem yang terkena dampak dan berupaya agar perusahaan dan organisasi dapat mengakses teknik tersebut.
Sekadar informasi, pada pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Australia mengatakan CrowdStrike hampir meluncurkan perbaikan otomatis untuk masalah ini dengan pembaruan mereka, seperti halnya Microsoft.
Pada Jumat pekan lalu, para ahli telah memperingatkan perbaikan pada PC yang terkena dampak harus dilakukan secara manual, sehingga berpotensi memperpanjang masa pemulihan.
Editor: Dini Listiyani