Jelang Pemilu, Ini Upaya Google dan YouTube Atasi Misinformasi di Internet
JAKARTA, iNews.id - Di dunia internet ada banyak jenis yang tidak semua dapat diandalkan atau dipercaya. Sebagai mesin yang memberikan informasi, Google menghadirkan sederet fitur untuk melewat misinformasi di internet.
Google terus berupaya menghubungkan masyarakat dengan informasi dari sumber berkualitas pada saat paling penting. Termasuk pemilu yang akan digelar bulan ini.
Data di Google Trends menunjukkan setahun belakangan ini masyarakat Indonesia semakin waspada terhadap misinformasi. Pada Septermber, Google menghadirkan fitur untuk melawan misinformasi terutama di masa pemilu.
Mesin pencarian ini bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Kominfo, CekFakta, Mafindo, Bijak Memilih, Safer Internet Lab (SAIL), Think Policy, dan banyak lagi.
Ada tiga fokus Google yakni menyajikan informasi yang dapat diandalkan di platform, membekali masyarakat dengan literasi media digital untuk menghindari misinformasi, dan memberdayakan mitra ekosistem agar siap menghadapi pemilu.
Upaya Literasi Digital untuk Menghindari Misinformasi
Sebuah penelitian dari Moonshot, perusahaan partner Google yang berfokus mengatasi masalah sosial terkait bahaya yang mengancam di internet, menunjukkan ada 3 taktik misinformasi yang umum terjadi di Indonesia yakni merusak reputasi, memancing emosi, dan manipulasi gambar/ video.
Seiring dengan tema misinformasi yang saat ini mendominasi dan kerap bermunculan, taktik-taktik ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah dan proses demokrasi pada pemilu mendatang.
Oleh karena itu, Google Indonesia dan Jigsaw bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Moonshot, Safer Internet Lab (SAIL), dan Cek Fakta, September lalu meluncurkan sebuah inisiatif edukasi prebunking yang disebut #RecheckSebelumKegocek untuk membantu masyarakat Indonesia lebih dapat mendeteksi misinformasi.
Inisiatif ini telah dilakukan dan berhasil menjangkau 57 juta masyarakat Indonesia, di mana 74 persen di antaranya adalah kelompok usia Gen Z dan Millennials. Menariknya, Gen Z yang menonton video dari inisiatif ini dapat lebih mengenali manipulasi gambar dan video, dibandingkan oleh mereka yg tidak menonton.
Sementara itu, YouTube berkolaborasi dengan Think Policy dan What is Up Indonesia melalui kampanye #HitPause untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang taktik-taktik yang harus dipahami untuk menghadapi misinformasi.
Editor: Dini Listiyani