Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Militer Kamboja dan Thailand Saling Gempur Jelang Pertemuan Menlu ASEAN di Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Kesenjangan Akses Internet di ASEAN Masih Tinggi, Bagaimana dengan Indonesia?

Kamis, 30 November 2023 - 12:41:00 WIB
Kesenjangan Akses Internet di ASEAN Masih Tinggi, Bagaimana dengan Indonesia?
EdgePoint Infrastructure merilis whitepaper yang menyoroti kesenjangan digital di Asia Tenggara, antara pengguna ponsel dan akses internet. (Foto: Ilustrasi/Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id –  EdgePoint Infrastructure merilis whitepaper yang menyoroti kesenjangan digital di Asia Tenggara. Perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen berbasis di ASEAN ini menemukan masih ada kesenjangan signifikan antara masyarakat yang menggunakan ponsel dan akses internet.

Dalam whitepaper mereka mengidentifikasi tantangan konektivitas dari sudut pandang penyedia infrastruktur di tiga negara utama ASEAN, yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina. Di Malaysia, 76 persen penduduknya adalah pengguna ponsel, tapi hanya 66 persen yang memiliki akses internet seluler. 

Sementara penduduk Indonesia 56 persen memiliki perangkat seluler, namun hanya 47 persen yang terhubung internet. Demikian pula Filipina, 54 persen warganya pengguna perangkat seluler dan hanya 42 persen yang memiliki akses internet.

EdgePoint Infrastructure menilai ini menunjukkan masih ada kesenjangan signifikan dan kebutuhan konektivits yang mendesak untuk menjangkau bagian-bagian dari negara tersebut. Whitepaper mengungkapkan kesenjangan dalam persentase populasi yang tidak memiliki jangkauan 4G, yakni Filipina 5 persen, Indonesia 5 persen, dan Malaysia 3 persen. 

"Infrastruktur telekomunikasi yang kuat merupakan fondasi memperluas konektivitas ke daerah-daerah yang belum terlayani dan memastikan konektivitas lancar di daerah-daerah sangat padat. Sebagai bagian dari komunitas kita perlu bersama-sama mendorong inklusi digital dan memperluas konektivitas agar dapat diakses semua orang di kawasan ASEAN," ujar Chief Executive Officer (CEO) dan Founder EdgePoint Infrastrcture, Suresh Sidhu dalam keterangan persnya, Kamis (30/11/2023).

EdgePoint berharap whitepaper ini dapat menginspirasi para pemangku kepentingan industri dan pembuat kebijakan melakukan pembicaraan penting demi mencapai konektivitas universal. Meskipun konektivitas telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, masih ada beberapa wilayah ini yang belum mendapatkan manfaat dari akses konektivitas. 

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap konektivitas yang buruk umumnya adalah cakupan 4G yang rendah di luar kota-kota besar, dan tidak adanya infrastruktur yang mendukung secara menyeluruh, seperti backhaul. Inilah yang menyebabkan tingkat adopsi internet seluler masih rendah, sehingga menghambat pertumbuhan PDB.

Suresh mengungkapkan whitepaper ini menguraikan tiga rekomendasi yang membahas tantangan di setiap pasar. Pertama mempermudah akses ke hak penggunaan jalan di Malaysia untuk mempercepat proses pembangunan dan penggelaran infrastruktur komunikasi. 

Kedua, merasionalisasi biaya spektrum di Indonesia untuk meningkatkan investasi di daerah pedesaan. Ketiga, mengatasi kurangnya dana layanan universal di Filipina yang menciptakan kesenjangan bagi perusahaan telekomunikasi dan pemain lain untuk berinvestasi di wilayah marjinal.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut