Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil dan Biodata Pavel Durov: Bos Telegram yang Wariskan 14 Miliar Dolar AS ke 100 Anak Biologisnya
Advertisement . Scroll to see content

Khawatir Ada Pelanggaran Data, Irak Blokir Telegram

Selasa, 08 Agustus 2023 - 16:01:00 WIB
Khawatir Ada Pelanggaran Data, Irak Blokir Telegram
Irak Blokir Telegram (Foto: Google Play Store)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian telekomunikasi Irak baru-baru ini memutuskan memblokir aplikasi populer Telegram. Langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas kekhawatiran atas pelanggaran data pribadi dan keamanan nasional. 

Menurut kementerian, aplikasi tersebut tidak menangani data pengguna dengan baik. Kementerian juga mengklaim, pemblokiran untuk menjaga integritas data pribadi pengguna. 

Layaknya aplikasi chat sosial lainnya, Telegram tidak hanya banyak digunakan di Irak untuk mengobrol, tapi juga sebagai sumber berita. Menurut Reuters, kementerian mengklaim, beberapa channel memiliki data pribadi yang besar, termasuk alamat, ikatan keluarga Irak, dan sebagainya. 

Kementerian juga mengklaim mereka meminta aplikasi untuk menutup platform yang membocorkan data lembaga resmi negara dan data pribadi warga. Tapi, perusahaan tak menanggapi atau berinteraksi dengan permintaan ini. 

“Kementerian Komunikasi menegaskan penghormatannya terhadap hak warga negara atas kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, tanpa mengurangi keamanan negara dan institusinya,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Gizmo China. 

Menanggapi larangan tersebut, Telegram menyatakan semua data pengguna di aplikasinya sangat aman dan tidak menimbulkan risiko bagi pengguna. Perusahaan mengklaim informasi di aplikasinya sangat aman dan tidak ada yang dapat mengakses data tersebut selain pihak yang terlibat. 

Telegram mengatakan akan melakukan pembicaraan dengan pemerintah Irak untuk melihat bagaimana layanannya dapat dipulihkan. Layanan perpesanan ini menyerukan pengguna aplikasi untuk tetap tenang dan akan terus berbicara dengan pemerintah.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut