Komunikasi Beralih ke Digital, Awalnya Masyarakat Tergagap-gagap
JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 membawa perubahan di sejumlah sektor, termasuk urusan komunikasi. Sekarang komunikasi telah beralih ke dunia digital karena terbatasnya pertemuan tatap muka.
Cara berkomunikasi masyarakat dalam kegiatan sehari-hari telah berubah ke digital. Lantas apakah dampak yang dihasilkan dari peralihan digital dan bagaimana efektivitasnya?
Creative Stratgic & Content Lead for ROOV Hilbram Dunar membeberkannya di Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Senin (1/8/2022). Kali ini, Podcast Aksi Nyata membahas seputar ‘Efek dan Manfaat Transformasi Digital Communication’.
“Awal-awal, dampaknya adalah masyarakat tergagap-gagap dengan cara berkomunikasi yang efektif dan efisien lewat online,” kata Hilbram Dunar dalam Podcast Aksi Nyata di YouTube Partai Perindo, Senin.
Meski awalnya tergagap, namun komunikasi digital sebenarnya memiliki ragam manfaat dan efektif. “Kalau dipikir-pikir, ini malah membuat kesempatan baru dan kemudahan bagi kita bertemu dengan siapa saja, di mana saja, kapan saja. Tetapi, hal yang menjadi tantangan adalah memanfaatkan kemampuan kita ini supaya ketika bicara secara digital dan bertemu muka itu sama efisiennya,” ujarnya.
Ada tiga hal yang harus diutamakan ketika ingin komunikasinya berjalan efektif dan efisien. Menurut Hilbram dalam teori komunikasi, ada tiga V, verbal, vokal, visual. Verbal adalah kata-kata kita, vokal adalah suara kita kedengarannya bagaimana dan visual adalah penampilan kita, the way we look.
Di antara ketiga itu, yang utama adalah visual. Namun, ketika tidak ada visual, maka sebaiknya memaksimalkan vokal dan verbal. “Bisa memaksimalkan verbal dan vokal kalau tidak ada visual. Artinya, kecepatan bicaranya diatur, bagaimana bicara jelas, clear, intonasi yang tepat, sehingga orang lain mudah menerima rasa dan emosi yang kita berikan,” kata Hilbram Dunar.
Editor: Dini Listiyani