Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : China Sudah Mulai Bangun Konektivitas 6G, Indonesia Masih Kejar Jaringan 5G
Advertisement . Scroll to see content

Mantan Bos Google Sebut China Unggul dari AS Dalam Perlombaan 5G

Sabtu, 19 Februari 2022 - 11:05:00 WIB
Mantan Bos Google Sebut China Unggul dari AS Dalam Perlombaan 5G
Mantan Bos Google Sebut China Unggul dari AS Dalam Perlombaan 5G (Foto: Wondershare)
Advertisement . Scroll to see content

MOUNTAIN VIEW, iNews.id - Mantan bos Google Eric Schmidt mengecam pemerintah Amerika Serikat (AS) karena tidak berbuat lebih banyak demi menjadikan negara sebagai pemimpin 5G. Dia mengklaim, kelambanan di Washington telah menyerahkan tongkat kepemimpinan ke China. 

Jaringan 5G menjanjikan kecepatan yang lebih cepat, kapasitas yang lebih besar, dan latensi lebih rendah dibanding teknologi seluler generasi sebelumnya. Karakterastik ini akan memberikan berbagai manfaat bagi konsumen, termasuk broadband seluler unggul. 

Tapi, potensi 5G sebenarnya dalam aplikasi industri, pertahanan, dan layanan publik yang dapat menjadi bagian integral dari masyarakat dan ekonomi nasional. Dengan pemikiran ini, kepemimpinan 5G bukan hanya ambisi industri, tapi komponen integral dari strategi nasional. 

China telah mencurahkan sumber daya pemerintah yang signifikan untuk memastikannya berada di posisi teratas. Sementara peluncuran komersialnya termasuk tercepat di dunia, sebagaimana dikutip dari Tech Radar. 

Dalam op-ed di Wall Street Journal yang ditulis bersama oleh Graham Allison dari Universitas Harvard, Schmidt mendesak pemerintah Amerika untuk mengambil tindakan untuk mengatasi kesenjangan dalam kecepatan rata-rata dan kecepatan peluncuran, memperingatkan China dapat “memiliki 5G masa depan".

Perbaikan potensial dapat mencakup lebih banyak dana untuk penelitian, kebijakan pro-investasi, dan memastikan operator memiliki akses ke spektrum yang diperlukan. Namun, Schmidt mengakui sanksi terhadap produsen peralatan telekomunikasi China, Huawei, memiliki beberapa dampak.

“Langkah ke kecepatan 5G nyata akan mengarah pada terobosan analog dalam kendaraan otonom, aplikasi virtual-reality (VR) seperti metaverse, dan area lain yang belum ditemukan. Aplikasi berlimpah yang dapat menguntungkan badan intelijen suatu negara dan meningkatkan kemampuan militernya," kata mereka. 

Meskipun 5G masih dalam masa pertumbuhan, perlombaan untuk menjadi pemimpin dalam 6G telah dimulai. Upaya penelitian sedang berjalan dengan baik di Eropa, Cina, Jepang, dan Amerika Utara dalam upaya untuk menjadi pemimpin tidak hanya dalam pengembangan aplikasi dan layanan 5G, tetapi juga teknologi yang akan mencakup standar global.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut