Meta Rilis Generator AI Terbaru, Mampu Bikin Musik dari Teks

JAKARTA, iNews.id - Meta dan Microsoft bergabung memperkenalkan Llama 2 baru, model bahasa besar AI generasi berikutnya. Dengan model bahasa baru, Mark Zuckerberg mengerjakan alat AI generatif untuk Instagram. 

Perusahaan Mark Zuckerberg, Meta mengerjakan berbagai alat AI generatif untuk Instagram, termasuk yang membantu mengidentifikasi konten dihasilkan AI. Alat semacam ini mungkin lebih dibutuhkan dibanding yang diperkirakan. Karena, Meta kini telah memperkenalkan proyek terbaru. 

Baca Juga

Diminta Bayar Penerbit, Meta Mulai Blokir Akses Berita di Kanada 

Dalam postingan blog, Meta memperkenalkan alat AI terbarunya, AudioCraft. AudioCraft menghasilkan audio dan musik realistis berkualitas tinggi dari teks. Perusahaan mengatakan alat ini membantu seorang pemilik usaha kecil menambahkan soundtrack ke iklan video terbaru mereka di Instagram dengan mudah. 

Jadi tidak perlu lagi menelusuri lagu yang berbeda-beda selama berjam-jam sebelum mengunggah Reels. Anda hanya perlu menuliskan jenis musik apa yang dibutuhkan, dan alat AI menghasilkannya, sebagaimana dikutip dari Phone Arena. 

Baca Juga

Bos Meta Sebut AI Generatif Sangat Bodoh, Tak Tawarkan Konten Original

AudioCraft masih belum diluncurkan di salah satu platform media sosial yang dimiliki Meta, tapi mungkin hanya masalah waktu sebelum alat AI menjadi fitur lain yang dapat digunakan pengguna setiap hari. 

Untuk saat ini, Meta merilis AudioCraft sebagai kode sumber terbuka. Perusahaan mengatakan tujuannya untuk para peneliti dan praktisi melatih model dengan kumpulan data mereka sendiri dan membantu memajukan bidang audio dan musik yang dihasilkan AI.

AudioCraft kumpulan dari tiga model yakni MusicGen, AudioGen, dan versi EnCodec yang ditingkatkan. MusicGen adalah model generasi audio yang dirancang demi membuat musik. 

Model dilatih pada kumpulan data besar sekitar 400.000 rekaman musik, termasuk deskripsi teks dan metadata, dengan total 20.000 jam musik yang dimiliki oleh Meta atau dilisensikan untuk tujuan khusus ini.

Editor: Dini Listiyani