Microsoft Ungkap Deretan Serangan Siber Sepanjang 2024, Ini yang Harus Diantisipasi
2. Phishing fraud siber
Phishing menggunakan kode QR: Bentuk fraud siber yang meningkat pesat. Insiden yang berkaitan dengan penipuan digital atau fraud terus meningkat secara global, baik dari sisi jumlah maupun tingkat kecanggihan. Ada yang berupa financial fraud seperti investment scams, impersonation seperti menggunakan nama organisasi resmi tetapi dengan mengganti huruf “O” menjadi angka “0”.
Bagitu juga dengan phishing, yang merupakan serangan siber bertujuan mencuri atau merusak data sensitif dengan menipu orang agar mengungkapkan informasi pribadi.
Menurut TrendMicro, serangan phishing meningkat sebanyak 58 persen pada tahun 2023, dengan dampak keuangan diperkirakan mencapai USD3,5 miliar pada tahun 2024. Bahkan, phishing kini juga banyak dilakukan melalui kode QR.
Sepanjang Oktober 2023-Maret 2024, teknologi deteksi gambar di Microsoft Defender for Office 365 telah mencegah serangan phishing kode QR, menyebabkan email phishing yang menggunakan teknik serangan ini turun 94 persen.
Antisipasi:
a) Gunakan pembuat kode QR code yang terpercaya ketika harus membuat kode QR,
b) Cek elemen mencurigakan di dalam kode QR seperti kesalahan ejaan atau logo yang salah,
c) Jangan unduh aplikasi pemindai kode QR tersendiri karena mobile phone sudah memiliki teknologi tersebut,
d) Selalu verifikasi URL yang dibuka oleh kode QR, dan
e) Gunakan antivirus software serta family safety apps untuk mendeteksi malware sebagai bentuk pertahanan awal terhadap phishing maupun virus.
3. Serangan identitas dan social engineering
Serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, serangan berbasis kata sandi (password) masih menjadi bentuk serangan identitas yang paling banyak terjadi. Data dari Microsoft Entra menunjukkan, terdapat lebih dari 600 juta serangan terhadap identitas setiap harinya, dengan 99 persen di antaranya menyerang password pengguna.
Di sisi lain, Microsoft telah memblokir 7.000 serangan kata sandi setiap detiknya dalam kurun waktu setahun terakhir. Para pelaku kejahatan siber pun terus memperbarui serangan mereka, misalnya dengan AiTM Phishing Attack (Adversary-in-the-Middle), sebuah teknik serangan phishing di mana penyerang menempatkan diri mereka di antara pengguna dan layanan otentikasi yang sah.
Tujuannya mengakses akun pengguna tanpa perlu memasukkan kata sandi atau melewati otentikasi multifaktor (MFA) yang mungkin diaktifkan.
Antisipasi:
Ganti password dengan passwordless authentication methods seperti passkeys. Tidak seperti password yang menggunakan informasi rahasia yang rentan atau informasi pribadi yang dapat dikenali, passkey menggunakan kunci privat yang disimpan dengan aman di perangkat pengguna.
Editor: Dani M Dahwilani