Peneliti Ungkap Bahaya Tersembunyi AI: Ancaman Disinformasi, Diskriminasi hingga Masa Depan Anak

JAKARTA, iNews.id – Di balik pesatnya kemajuan kecerdasan buatan (AI), tersimpan berbagai ancaman serius terhadap keamanan data, keadilan sosial, dan masa depan generasi muda. Para ahli memperingatkan, bahaya teknologi AI tidak boleh dianggap sepele, mulai dari risiko disinformasi, bias diskriminatif, hingga ancaman terhadap kemampuan berpikir kritis anak-anak.
“AI tidak boleh berbahaya dan bertentangan dengan prinsip dan keamanan manusia,” ujar Ayu Purwarianti, peneliti dari Pusat AI ITB, dalam webinar nasional Humanizing Artificial Intelligence yang digelar oleh STEI ITB.
Dia menyoroti pentingnya AI yang transparan, bisa dijelaskan, serta selalu dalam kendali manusia. AI yang tak diawasi dengan benar dinilai bisa memperkuat stereotip sosial dan merugikan kelompok rentan.
Indriaswati Dyah dari ELSAM mengingatkan kesadaran akan potensi diskriminasi oleh sistem AI masih sangat rendah. “Kesadaran akan potensi risiko AI dalam menguatkan bias dan diskriminasi masih rendah,” katanya.
Bahaya teknologi AI terhadap anak-anak juga menjadi perhatian utama. Andy Ardian dari ECPAT Indonesia mengungkap risiko chatbot AI yang mulai digunakan anak-anak tanpa pengawasan.
Menurutnya, data yang digunakan bisa bias dan memperkuat pandangan sosial yang salah. “AI dapat menggerus kemampuan berpikir kritis anak-anak dan menimbulkan ketergantungan,” ujarnya.