Waduh, Bilang Terima Kasih ke ChatGPT Ternyata Rugikan OpenAI Jutaan Dolar AS
Lebih lanjut, Electric Power Research Institute (EPRI) memproyeksikan pada 2030, pusat data dapat mengonsumsi hingga 9,1 persen listrik AS, didorong oleh beban kerja AI yang akan semakin tinggi. Bahkan, International Energy Agency (IEA) memperkirakan pusat data AI akan menyumbang lebih dari 20 persen pertumbuhan permintaan listrik di negara-negara maju di 2030.
Karena adanya risiko tersebut, Altman menyampaikan perlunya terobosan energi bersih untuk memberi daya pada sistem AI yang lebih berkelanjutan. Salah satu upaya OpenAI untuk masalah itu adalah berinvestasi di perusahaan fusi nuklir Helion Energy dan perusahaan rintisan surya Exowatt.
Jadi, apakah Anda masih akan tetap mengucapkan 'terima kasih' kepada ChatGPT setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan demi menurunkan penggunaan energi?
Editor: Muhammad Sukardi