Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pertahanan Siber Masih Lemah, Indonesia Gandeng Hungaria Analisis Serangan Malware
Advertisement . Scroll to see content

Waspada, Aplikasi Android Berbahaya Ini Curi Data dari WhatsApp

Kamis, 03 Agustus 2023 - 11:02:00 WIB
Waspada, Aplikasi Android Berbahaya Ini Curi Data dari WhatsApp
Aplikasi Android Berbahaya Ini Curi Data dari WhatsApp (Foto: Rami Al-zayat/Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ancaman keamanan data kembali mengintai sistem operasi Android. Tim riset menemukan aplikasi berbahaya dapat menyebarkan malware ke smartphone pengguna. 

Tim CYFIRMA menemukan perubahan berbahaya pada aplikasi SafeChat. Aplikasi tersebut dapat menyebarkan malware dan mencuri data pengguna secara diam-diam, terutama pada platform seperti WhatsApp.

“Penelitian CYFIRMA menemukan malware Android berbahaya yang menargetkan individu di Asia Selatan. Menyamar sebagai aplikasi obrolan yang tidak berbahaya; SafeChat, dapat ditautkan ke APT Bahamut dan mengidentifikasi taktik serupa yang digunakan oleh DoNot APT” tulis laporan CYFIRMA Research di Twitter. 

Malware Android berbahaya, yang menyamar sebagai SafeChat telah menembus pengguna di Asia Selatan. Kemampuannya melampaui malware versi sebelumnya karena menuntut lebih banyak izin pengguna, sehingga ancamannya lebih parah.

Dijuluki Coverim, malware berbahaya pertama menyusup ke korban melalui chat WhatsApp, menyambar sebagai aplikasi SafeChat. Antarmuka aplikasi begitu menyakinkan, sehingga pengguna mudah terjebak.

Setelah pengguna jatuh ke perangkap, aplikasi mendapatkan akses ke informasi berharga. Berkedok SafeChat, aplikasi mengekstrak semua data pengguna yang diperlukan. Setelah instalasi, aplikasi yang mencurigakan secara diam-diam mengintegrasikan dirinya ke dalam menu pengguna. 

Saat aplikasi diluncurkan, aplikasi secara diam-diam meminta izin untuk mengoptimalkan penggunaan baterai sambil juga meminta koneksi latar belakang yang konstan. 

Tindakan yang tampak tidak berbahaya ini menandai awal dari perjalanan yang berbahaya saat aplikasi mendapatkan kekuatan untuk beroperasi, bahkan saat diminimalkan atau ditutup, sebagaimana dikutip dari Giz China. 

Pengguna yang tidak curiga akan mendaftar. Mereka akan dihantam pesan sembulan lain yang meminta izin lebih lanjut untuk aplikasi tersebut. 

Aplikasi berbahaya akan mencuri data pengguna seperti pesan teks, kontak, dan log panggilan dari layanan perpesanan populer seperti WhatsApp, Telegram, dan Signal. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut