Waspada, Aplikasi Pelacakan Anak Populer Bisa Memata-matai Anda
JAKARTA, iNews.id - Jika Anda telah menginstal aplikasi parental control, coba periksa apakah itu cukup andal. Karena, ada laporan yang menyatakan aplikasi parental control populer di Google Play Store mengekspos informasi Anda.
Cybernews telah menerbitkan laporan yang mengatakan aplikasi Android teratas untuk melacak anak-anak dan anggota keluarga, yang telah diunduh lebih dari 85 juta kali di Play Store bisa mengekspos informasi Anda dan anak-anak kepada pelaku kejahatan.
Masing-masing diunduh lebih dari satu juta kali dan yang paling populer telah diinstal 50 juta kali. Aplikasi pelacakan anak-anak telah menjadi cara populer untuk memantau anak-anak.
Per survei 2021, 50 persen orangtua di Amerika Serikat (AS) dan 40 persen di Inggris menggunakan aplikasi semcam itu. Ternyata, aplikasi ini bisa berbahaya bagi keluarga Anda.
Sementara beberapa aplikasi pemantauan paling populer memiliki fitur keamanan dan privasi yang lemah. Yang lain berisi link ke situs web jahat dan semuanya memiliki pelacakan, sebagaimana dikutip dari Phone Arena.
Aplikasi ini bahkan mengawasi orangtua yang telah mengunduhnya untuk menjaga anak-anak mereka tetap aman. Salah satu pendiri perusahaan Cybersecurity Casaba Security Jason Glassberg mengatakan aplikasi pelacakan pada dasarnya adalah pintu belakang ke ponsel anak Anda, yang minimal akan mengumpulkan rim data pada mereka.
Alat analisis keamanan yang disebut Mobile Security Framework (MobSF) digunakan untuk mengevaluasi keamanan dan privasi aplikasi. Tujuh dari 10 aplikasi menerima B uuntuk privasi, nilai terbaik kedua, dan dua mendapatkan Cs. Phone Tracker By Number, yang telah diunduh lebih dari 50 juta kali, menerima nilai F terendah.
Aplikasi ini juga membagikan Broadcast Receivers, yang merupakan komponen Android yang memungkinkan aplikasi merespons pesan yang disiarkan dari sistem operasi (OS) atau aplikasi lain. Ini dapat memungkinkan aplikasi lain di perangkat untuk mengakses aplikasi Phone Tracker By Number dan mengakses datanya, seperti lokasi anak yang dilacak orang tua.
Aplikasi ini belum menerapkan sertifikat Secure Sockets Layer (SSL) dengan benar, membuatnya rentan terhadap serangan man-in-the-middle (MITM)., yang dapat memungkinkan penyerang untuk menguping lalu lintas yang mengalir melaluinya.
Karim Hijazi, CEO perusahaan intelijen siber Prevailion, percaya alasan di balik lemahnya keamanan adalah karena pengembang aplikasi tidak selalu harus mendedikasikan waktu dan sumber yang diperlukan untuk memastikan keamanan aplikasi.

Editor: Dini Listiyani