WhatsApp Hadirkan Enkripsi End-to-End untuk Chat Backups
MENLO PARK, iNews.id - WhatsApp diam-diam menguji enkripsi end-to-end untuk riwayat chat backups awal musim panas ini. Sekarang, perusahaan membuat fitur enkripsi end-to-end riwayat chat backups resmi.
WhatsApp hari ini mengumumkan semua pengguna akan dapat mengenkripsi cadangan riwayat chat mereka. Meskipun pesan WhatsApp telah dienkripsi sejak 2016, aplikasi belum menawarkan enkripsi end-to-end ke backups yang bergantung pada iCloud atau Google Drive.
Tapi, dengan update terbaru, pengguna akan bisa memilih enkripsi end-to-end untuk backup mereka sebelum mencapai layanan penyimpanan cloud. Menurut WhatsApp, pengguna bisa mendapatkan pembaruan dalam beberapa minggu mendatang.
"Setelah enkripsi end-to-end diaktifkan, baik WhatsApp maupun penyedia layanan backup tidak akan bisa mengakses cadangan," tulis WhatsApp dalam unggahan di blog sebagaimana dikutip dari Engadget.
Backup dienkripsi dengan kunci enkripsi unik yang dibuat secara acak. Pengguna kemudian dapat memilih di antara dua opsi yakni menyimpan kunci 64 digit secara manual atau mengatur password untuk mengakses key.
Meskipun fitur ini tentu saja membuat pencadangan lebih aman, ada beberapa faktor yang perlu diingat. Yang pertama adalah memilih ikut berarti tidak akan ada cara untuk memulihkan cadangan Anda jika Anda kehilangan kunci enkripsi 64 digit (Anda dapat mengatur ulang kata sandi jika Anda lupa).
Berikutnya adalah meskipun WhatsApp baru-baru ini mengumumkan dukungan untuk beberapa perangkat, Anda hanya dapat membuat cadangan terenkripsi di perangkat utama Anda. Penting juga untuk menunjukkan enkripsi end-to-end menjamin obrolan Anda tidak akan pernah digunakan dengan cara yang mungkin tidak Anda sukai.
Minggu ini, ProPublica menerbitkan cerita panjang tentang penggunaan moderator manusia WhatsApp yang meninjau obrolan yang dilaporkan oleh pengguna WhatsApp. Dan awal tahun ini The Information melaporkan bahwa Facebook mungkin sedang meneliti AI yang suatu hari nanti dapat memungkinkannya untuk menayangkan iklan kepada pengguna berdasarkan pesan terenkripsi (kepala WhatsApp membantah bahwa aplikasi perpesanan sedang mengejar teknologi).
Editor: Dini Listiyani