5 Objek yang Pernah Ditinggalkan Manusia di Bulan, Ada Kotoran Para Astronot

JAKARTA, iNews.id - Terdapat beberapa objek yang pernah ditinggalkan manusia di bulan. Barang-barang tersebut diletakkan oleh para astronot yang tergabung dalam misi keberangkatan ke bulan, Apollo 11 pada tahun 1969.

Pada misi tersebut, terdapat Neil Amstrong dan Buzz Aldrin yang diklaim menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan. 

Baca Juga

Potret 1.000 Astronot Lego Terbang ke Tepi Luar Angkasa, Bikin Gemas!

Ditinggalkannya barang-barang milik para astronot tersebut disebabkan karena berbagai alasan, mulai dari mengurangi beban pesawat hingga memberikan kenang-kenangan di bulan.

Adapun deretan benda yang ditinggalkan para astronot Apollo 11 di bulan adalah sebagai berikut.

Baca Juga

Saingi SpaceX, Perusahaan Ini Terbangkan Satelit Internet ke Luar Angkasa

Objek yang pernah ditinggalkan manusia di bulan

1.Papan peringatan

Neil Armstrong dan Buzz Aldrin meninggalkan papan peringatan di bulan yang dipersembahkan bagi para astronot yang gugur. Para astronot yang gugur itu adalah Edward White, Roger Chaffee dan Virgil 'Gus' Grissom.

Ketiganya kehilangan nyawa selama tes preflight untuk misi Apollo 11. Tak hanya itu, terdapat medali untuk dua kosmonot Rusia, Vladimir Komarov dan Yuri Gagarin yang juga ditinggalkan di bulan.

Baca Juga

Ini Dia Astronot Perempuan Arab Pertama, Baru Tiba di Stasiun Luar Angkasa 

2.Bendera Amerika

Foto-foto Buzz Aldrin memberi hormat pada bendera AS di permukaan bulan begitu populer di seluruh dunia. 

Dalam gambar tersebut, bendera tampak berkibar tertiup angin di foto, meskipun faktanya bulan hampir tidak memiliki atmosfer, artinya tidak ada angin.

Baca Juga

Gunakan Kraken, NASA Ingin Bantu Astronot Mengatasi Mabuk Perjalanan Luar Angkasa

Ahli teori konspirasi sering menggunakan gambar tersebut sebagai 'bukti' bahwa NASA memalsukan pendaratan di bulan. Kendati demikian, NASA mampu membantah tudingan tersebut.

“Tidak setiap bendera membutuhkan angin sepoi-sepoi, setidaknya tidak di luar angkasa. Ketika astronot menanam tiang bendera, mereka memutarnya bolak-balik untuk menembus tanah bulan dengan lebih baik. Siapa pun yang memasang tiang tenda tumpul akan tahu cara kerjanya. Jadi tentu saja bendera itu berkibar. Membentangkan selembar kain yang digulung dengan momentum sudut yang sakit secara alami akan menghasilkan gelombang dan riak. Maka tidak perlu angin sepoi-sepoi,” kata NASA, dikutip iNews.id dari laman Mirror.co.uk, Senin (29/5/2023).

Baca Juga

Pesawat Luar Angkasa China Berlabuh ke Objek Tak Dikenal Beberapa Kali, Diduga Satelit

3.Cakram berisi pesan niat baik

Astronot Apollo 11 juga meninggalkan cakram silikon berisi pesan niat baik dari 73 negara. Bentuknya tidak terlalu besar, kira-kira seukuran koin setengah dolar dengan pesan yang tertulis secara mikroskopis.

Tak hanya itu, terdapat pula nama-nama pejabat tinggi NASA dan anggota kongres yang menandatangani undang-undang untuk misi Apollo 11. Di cakram tersebut juga terdapat pesan 'Dari Planet Bumi, Juli 1969.'

4.Kantong berisi kotoran manusia

Astronot Apollo 11 meninggalkan 96 kantong kotoran manusia di bulan. Tujuannya adalah untuk membantu meringankan beban pesawat ruang angkasa karena jumlah batuan bulan yang mereka bawa juga tidak sedikit.

Sementara itu, para ilmuwan masa kini telah menunjukkan minat untuk mengunjungi kembali kotoran tersebut. Sebuah analisis dapat membantu melihat pengaruh waktu di ruang angkasa pada bakteri, termasuk apakah radiasi menyebabkan mutasi.

5.Sebagian dari modul pendaratan bulan ‘Eagle’

Saat modul pendaratan bulan yang bernama Eagle mendarat di bulan dan kemudian lepas landas untuk membawa Armstrong dan Aldrin kembali ke modul komando, sebagian darinya tetap tertinggal. 

Para astronot juga meninggalkan sebuah plakat di panggung penurunan, bertuliskan 'Di sini orang-orang dari planet Bumi pertama kali menginjakkan kaki di Bulan Juli 1969. Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia."

Itulah deretan objek yang pernah ditinggalkan manusia di bulan. Hingga kini, barang-barang tersebut diklaim masih utuh.

Editor: Komaruddin Bagja